TRANSINDONESIA.CO – Peringatan hari Aids sedunia 2014 di Labuhanbatu, Sumatera Utara, digelar di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Rantauprapat, diramaikan dengan berbagai hiburan dan perlombaan bagi hampir 1000 warga binaan.
“Kami sampaikan apreasisi yang besar pada Pemkab Labuhanbatu yang banyak memberikan perhatian pada warga binaan khususnya pembukaan poliklinik dan penyediaan mobil ambulance untuk warga binaan Lapas,” kata Kalapas Rantauprapat, Surung Pasaribu di Rantauprapat, Rabu (3/12/2014).
Apresiasi pada Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu yang membuka poliklinik dan penyediaan ambulance kata Surung, kini Lapas Rantauprapat dilengkapi dengan sumur bor, renovasi tembok sepanjang 100 meter yang runtuh, pemasangan 16 titik CCTV diingkungan Lapas.
“Lapas Rantauprapat yang berkapasitas 300 orang saat ini dihuni hampir 1000 warga binaan,” kata Surung.
Sementara, staf ahli Bupati Labuhanbatu bidang kesehatan dr Alwi Mujahit Hasibuan menyatakan, bantuan dari Pemkab merupakan salah satu perhatian khusus dari Buapti dr Tigor Panusunan Siregar agar warga binaan setelah menjalani hukuman dapat kembali kemasyarakat.
“Ini juga kewajiban pemerintah daerah apalagi warga binaan yang ada di Lapas nota bane warga Labuhanbatu,” tutur Alwi
Acara hari Aids sedunia ini dirangkai dengan beberapa kegiatan lainnya seperti, pemeriksaan darah sekaligus pengecekan HIV, perlombaan dan permainan serta hiburan dihadiri perwakilan Dandim, perwakilan pemerintah daerah, Kemenag, Palang Merah Indonesia (PMI), Perhimpunan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), Orang Indonesia (OI), Korps Sukarela PMI, mahasiswa dan para aktivis HIV.
Selain itu, dilakukan pemusunahan dengan pembakaran baran-barang terlarang yang dimiliki oleh warga binaan yang dista oleh petuags Lapas, berupa hand phone, charge dan bateri.
Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Labuhanbatu bekerjasama dengan Lembaga Pemasyarakatan dalam rangka peringatan hari Aids sedunia tahun 2014 di Lapas Kelas II A Rantauprapat dengan tema pencegahan dan lindungi diri, keluarga masyarakat dari HIV dan Aids dalam rangka perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM).
“Pencegahan penularan baru HIV dan Aids terhadap diri, keluarga dan masyarakat merupakan perlindungan HAM bagi orang dengan HIV dan Aids dari stigma dan diskriminasi melalui lingkungan yang kondusif dengan optimalisasi komunikasi, informasi dan edukasi,” kata Alwi.
Selain itu, peningkatan program penanggulan HIV dan Aids secara koprehensif dan berkesinambungan dilingkungan kementerian hukum dan HAM RI.
Selain puncak hari Aids sedunia, KPA telah melakukan berbagai kegiatan pada Jumat
(28/11/2014), dengan sosialisasi HIV pada warga Lapas. Pada Senin (1/12/2014) dilakukan aksi bagi-bagi bungan dan selebaran tentang HIV disimpang enam dan simpang jalan baru Hockly Rantauprapat.(man)