Pembuluh Darah Aipda Palulus Pecah

       Ilustrasi
Ilustrasi

TRANSINDONESIA.CO – Penyebab kematian Kanit Reskrim Polsek Nusaniwe, Aipda Palulus Lekatompessy pada Senin, (29/9/2014) lalu akibat pecahnya pembuluh darah di bagian kepala korban.

“Hasil otoupsi membuktikan korban tewas akibat terkena hantaman benda keras di bagian kepala hingga pembuluh darahnya pecah dan membuat korban mengalami gangguan pernapasan,” kata Kapolres Ambon dan PP Lease, AKP I Putu Bintang Juliana di Ambon, Sabtu (4/10/2014).

Penyidik Polres Ambon saat telah meminta keterangan sekitar sembilan orang saksi dan tiga diantara mereka berinisial DW, FR, serta JS telah ditetapkan sebagai tersangka pengeroyokan.

Menurut Kapolres, usai pengeroyokan sejumlah orang terhadap korban, pihak keluarga kemudian membawanya ke Latuhalat, Kecamatan Nusaniwe (Kota Ambon).

Namun melihat kondisinya yang semakin kritis, korban akhirnya dilarikan ke RSUD Haulussy Ambon tetapi nyawanya tidak tertolong.

Kemudian tim dokter di Rumah Sakit Bhayangkara Tantui Ambon yang melakukan otoupsi menemukan adanya keretakan pada bagian tengkorak korban.

“Polisi masih terus melakukan pengembangan pemeriksaan terhadap para saksi dan tiga tersangka yang merupakan warga sipil, sedangkan untuk anggota TNI diperiksa penyidik Pomdam XVI/Pattimura,” katanya.

Kapolres juga mengatakan kedatangan korban di kelurahan Benteng untuk melayat saat itu dalam kondisi normal.

“Teman dari anak korban diundang rekannya ke rumah duka dan Lekatompessy tidak dalam kondisi mabuk seperti yang diisukan,” jelas Kapolres.(ant/kum)

Share
Leave a comment