Masyarakat Jayapura Masih Bergantung Pangan Lokal

ubi jalar, panganan lokal.(dok)
ubi jalar, panganan lokal.(dok)

TRANSINDONESIA.CO – Sejumlah warga di Kota Jayapura, Provinsi Papua, hingga saat ini masih bergantung pada pangan lokal khas daerah setempat.

“Ketahanan pangan terutama pangan lokal di Jayapura masih dipertahankan dan kondisinya cukup baik. Masyarakat masih tetap mengonsumsi pangan lokal, seperti ubi jalar,” kata Kepala Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kota Jayapura Frans Suhi di Jayapura, Minggu (5/10/2014).

Menurut dia, kebiasaan warga Jayapura akan konsumsi pangan lokal, seperti ubi jalar dan sagu, masih tetap tinggi dan bersaing dengan bahan pangan dari luar.

“Kalau ada acara akbar lalu makanan lokal disajikan, pasti masyarakat habiskan,” ujarnya.

Ia menjelaskan kebutuhan akan pangan lokal masih terpenuhi, meskipun sebagian pangan, seperti beras masih didatangkan dari luar Papua.

“Tapi kita masih produksi sebagian beras dari kawasan Distrik Muara Tami, Koya Barat dan Koya Timur, Distrik Abepura, Kota Jayapra,” ujarnya.

Sebagian beras masih di datagkan dari luar Jayapura, karena warga Jayapura terus meningkat.

“Penduduk Kota Jayapura sekarang sudah hampir mencapai 400 ribu lebih,” ujarnya.

Akan tetapi, kata dia, makanan lokal Papua, yakni keladi, sagu, dan ubi masih bisa dikonsumsi sebagai pengganti beras.

“Produksinya pun masih cukup tinggi di pasaran,” ujarnya.

Hingga saatg ini, kata dia, makanan lokal masih tetap dominan dipasarkan di beberapa pasar tradisional di Kota Jayapura.

“Produksi sayuran, cabai, dan tomat juga masih cukup melimpah,” ujarnya.

Dia mengatakan pengembangan pangan lokal juga sudah dilakukan, misalnya singkong yang diolah menjadi keripik.

“Keripik-keripik singkong sudah banyak diolah di Jayapura,” ujarnya.

Dia mengatakan hingga saat ini banyak usaha kecil dan menengah dari masyarakat yang didorong oleh Dinas Pertanian dan Perindustrian untuk mengelola makanan lokal.

“Sebagian usaha kecil sementara dibina untuk terus mengembangkan pangan lokal,” ujarnya.(ant/kum)

Share
Leave a comment