Pengadaan Beras Petani NTT Capai 5.230 Ton

  Petani garap lahan sawah.(dok)
Petani garap lahan sawah.(dok)

TRANSINDONESIA.CO – Realisasi pengadaan beras dari petani di Nusa Tenggara Timur oleh Perum Badan Urusan Logistik Divisi Regional setempat yang tersebar di sejumlah sentra produksi hingga pertengahan Oktober 2014 mencapai 5.230 ton.

“Bulog Divre NTT terus berusaha mengoptimalkan penyerapan gabah petani pada sentra-sentra produksi yang ada untuk menghadapi musim kemarau yang rawan pangan setiap tahun,” kata Kepala Humas Bulog Divisi Regional Nusa Tenggara Timur (NTT) Marselina Radja-Rihi di Kupang, Rabu (15/10/2014).

Total jumlah beras tersebut sebelumnya dihimpun dari para petani di Kabupaten Rote Ndao sebanyak 2.124 ton dari total 5.230 ton atau merupakan stok terbanyak yang diperoleh bulog setempat dan sisanya 2.542 ton yang tersebar di Flores Barat, yaitu Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai, serta Manggarai Timur.

“Jika dilihat dari jumlah konsumen yang ada di wilayah ini mencapai empat juta lebih, maka stok yang ada tidak mencukupi kebutuhan, namun masih ada ‘sharing’ stok yang didatangkan dari luar NTT, seperti Nusa Tenggara Barat dan Jawa Timur serta Sulawesi, sehingga tidak menjadi persoalan,” katanya.

Ia mengatakan masih minimnya stok gabah yang dimiliki petani lokal diakibatkan oleh curah hujan yang rendah dan tidak beraturan sepanjang musim basah dan kemarau panjang serta perbaiakn terhadap sejumlah saluran irigasi menuju lokasi sawah.

“Saat ini harga gabah di pasaran di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang digunakan Bulog untuk melakukan pembelian gabah maupun beras petani. Dengan kondisi tersebut maka petani lebih memilih menjual beras maupun gabahnya ke pasar,” katanya.(ant/sun)

Share