
TRANSINDONESIA.CO – Meski mendapat dukungan dari Koalisi Indonesia Hebat (KIH) sebagai gabungan parpol pengusung Presiden dan Wapres terpilih Jokowi-JK, Oesman Sapta perwakilan DPD sebagai Ketua MPR ditolak anggota DPD (Dewan Perwakilan Daerah).
Keputusan Oesman Sapta sebagai pimpinan MPR berdasarkan paket, berdasarkan usulan yang dibacakan perwakilan per fraksi dari KIH, mereka menyebutkan nama Oesman Sapta sebagai Ketua MPR. Sedangkan wakil ketuanya antara lain Ahmad Basarah (PDIP) Imam Nachrowi (PKB) Rio Patrice (Nasdem) Azrul Aswar (PPP).
Sedangkan, dari Koalisi Merah Putih, sejumlah nama yang diajukan adalah Ketua MPR Oesman Sapta (DPD), Wakil ketua Zulkifli Hasan (PAN), Hidayat Nur Wahid (PKS) Mahyudin (Golkar), EE Mangidaan (Demokrat).
Sebelumnya, Partai Hanura rela melepas jatah wakil ketua MPR demi parpol yang baru bergabung ke kubu Jokowi-JK yakni PPP. Namun, mereka tetap mendapatkan jatah kursi di alat kelengkapan DPR nanti.
“Hanura melepaskan haknya diberikan kepada PPP menjadi wakil ketua MPR. Hal ini kita lakukan agar berbagai agenda kedepan dapat berjalan sebagaimana yg kita harapkan bersama,” kata Saleh, Selasa (7/10/2014).
Saat ini tengah dilakukan pemilihan kedua paket tersebut melalui pemilihan suara (voting).(rol/sof)