Ratusan Hotspot Di Kalteng

Kebakaran hutan.(dok)
Kebakaran hutan.(dok)

TRANSINDONESIA.CO – Posko Satgas Penanggulangan Bencana Asap Polda Kalimantan Tengah (Kalteng), per 3 Oktober 2014 memantau ada sekitar 333 titik panas (hotspot) di provinsi itu.

Titik panas tersebut berada di lima kabupaten kota yang lahannya tidak jauh dari permukiman penduduk, kata Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang di Palangka Raya, Minggu (5/10/2014).

“Disaat kemarau berkepanjangan dan kabut asap sudah sangat pekat, tapi masyarakat bukannya membantu memadamkan tapi justru ikut membakar. Ini yang sangat saya sesalkan,” tambah Teras.

Pemerintah pusat bersama provinsi hingga kabupaten/kota dibantu aparat kepolisian dan TNI, telah bekerja Keras memadamkan api di lahan yang terbakar agar tidak menimbulkan asap yang mengganggu aktivitas maupun kesehatan masyarakat Kalteng.

Trans Global

Gubernur di provinsi berjuluk “Bumi Tambun Bungai” itu mengatakan upaya menanggulangi asap sudah dilakukan dengan menerjunkan Tim Darat Manggala Agni, pesawat dan helicopter bahkan menabur garam agar turum hujan buatan untuk memadamkan lahan yang terbakar.

“Tindakan tegas terhadap pelaku pembakar lahan maupun sosialisasi dampak kabut asap juga telah sangat optimal dilakukan, tapi masyarakat masih tetap membakar lahan,” kata Teras.

Mantan anggota DPR RI itu menyadari cara termudah dan murah menyuburkan sekaligus membersihkan dengan membakar lahan, namun hal tersebut bukan menjadi alasan karena justru menyulitkan semua pihak.

Dia mengharapkan kesadaran dan kepedulian masyarakat agar bersama-sama menjaga Kalteng terhindar dari bencana, khususnya kabut asap dengan cara tidak membakar maupun memadamkan lahan yang terbakar.

“Hidup itu tidak hanya sekedar mencari keuntungan sendiri. Kita ini hidup berdampingan dengan sesama. Saya memohon untuk yang kesekian kalinya, jangan membakar lahan,” demikian Teras.(ant/tan)

Share