WWF Desak Pemerintah Tuntaskan Kematian Gajah Sumatera

Gajah mati di dalam Taman Nasional Tesso Nilo, Kabupaten Pelalawan, Riau.(ist)
Gajah mati di dalam Taman Nasional Tesso Nilo, Kabupaten Pelalawan, Riau.(ist)

TRANSINDONESIA.CO – Organisasi pemerhati hewan WWF Indonesia mendesak pemerintah dan penegak hukum untuk segera menuntaskan penyelidikan atas semua kasus kematian Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) di Provinsi Aceh hingga ke meja hijau.

Project Leader WWF Indonesia di Aceh, Dede Suhendra di Banda Aceh, Rabu (10/9/2014), mengatakan World Wildlife Fund (WWF) sangat menyesalkan terulangnya kasus kematian gajah di Aceh.

Ia menyatakan, pada 6-7 September 2014, ditemukan bangkai tiga ekor gajah di Aceh menambah catatan kasus kematian binatang dilindungi itu di Indonesia.

Sejak tahun 2012 hingga 2014, ada setidaknya 31 ekor gajah mati di Aceh yang sebagian besar patut diduga terkait dengan perburuan gading.

Dengan kasus terakhir itu, maka sedikitnya 90 ekor gajah mati di Sumatera, yakni Aceh, Riau dan Lampung, antara tahun 2012-2014. Dari semua kasus kematian gajah di periode tersebut, belum ada satu kasus yang berhasil dibawa ke pengadilan, katanya.

Kasus kematian terbaru dari gajah di Aceh terjadi di dua lokasi yang berbeda, yaitu satu ekor gajah jantan berusia 20 tahun di Kabupaten Aceh Jaya, dan dua ekor lagi yang belum teridentifikasi jenis kelamin dan usianya di Kabupaten Aceh Timur.

Ketiga bangkai gajah tersebut ditemukan dengan kondisi mengenaskan tanpa gading. Kasus ini sudah ditangani oleh Polres Aceh Jaya dan Polres Aceh Timur dengan berkoordinasi bersama BKSDA Aceh.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Workshop Forum Gajah dan Kemenhut di Bogor awal tahun 2014, estimasi populasi Gajah Sumatera di alam liar diperkirakan 1.724 ekor. Populasi tersebut terus mengalami penurunan akibat fragmentasi habitat, konflik manusia dengan satwa, perburuan dan perdagangan ilegal.

Sejak tahun 2012, kasus kematian gajah di Aceh tercatat di Kabupaten Aceh Jaya, Aceh Selatan, Aceh Barat, Aceh Timur, Aceh Utara dan Bireuen.

“Peningkatan kasus kematian Gajah Sumatera ini sangat memprihatinkan, sehingga perlu perhatian yang lebih serius dari Pemerintah untuk segera melakukan tindakan nyata,” ujar Arnold Sitompul, Direktur Konservasi WWF-Indonesia.(ant/jal)

Share
Leave a comment