TRANSINDONESIA.CO – Indonesia menguasai pangsa pasar kopi di Mesir sekitar 70 persen namun warga di Negeri Piramida itu lebih mengenal kopi Brazil daripada Indonesia.
Bahkan kopi Indonesia ditengarai diubah namanya menjadi kopi Brazil setelah bahan seduhan itu diolah menjadi bubuk kopi oleh penyalur setempat.
Kepala Fungsi Ekonomi KBRI Kairo, Lauti Nia Astri Sutedja kepada Antara di Kairo, Rabu (24/9/2014), mengatakan, pihaknya sedang melakukan kerja sama dengan para pelaku bisnis kopi Mesir untuk mengedukasi masyarakat Mesir menyangkut kopi Indonesia.
Menurut Lauti Nia, upaya edukasi itu antara lain dengan diadakannya workshop di Kairo pada pekan lalu bertema “Indonesian Coffee Culture: Beyond Tradition and Economical Values” di Kairo.
Workshop kopi itu terkait Pameran Yalla Indonesia/Indonesian Expo 2014 dengan menampilkan narasumber dari pelaku bisnis Mesir dan Indonesia.
Menurut Lauti Nia, kalangan penyalur kopi Mesir menuliskan nama kopi Brazil yang sebetulnya diolah dari biji kopi Indonesia, sebagai strategi menarik konsumen karena kopi Brazil terlebih dahulu dikenal oleh masyarakat setempat.
Importir Mesir, Khaled Hamdi dalam workshop itu, juga mengakui bahwa kalangan pengedar kopi sengaja menamai kopi Indonesia dengan kopi Brazil untuk menarik minat pembeli.
Pernyataan senada diutarakan Dr Ahmed Shaheen, juga importir Mesir yang aktif mengimpor kopi Indonesia.
“Kopi Indonesia yang sebagian besar produknya adalah kopi robusta telah diminati di Mesir kendati sebagian kalangan menduga itu dari Brazil,” tutur pemilik brand “Shaheen Cafe” dalam workshop yang dibuka Dubes RI untuk Mesir Nurfaizi Suwandi.
Yang menarik, Mesir juga mengimpor kopi dari negara-negara yang bukan penghasil kopi seperti dari Italia, Jerman, Swiss, Belanda dan Inggris.
Padahal negara-negara tersebut juga terkenal mengimpor kopi dari Indonesia.
Menurut data “UN Trade Statistics”, Italia, misalnya, tercatat mengimpor kopi Indonesia pada 2013 senilai 87,8 juta dolar AS, Jerman 145,87 juta dolar AS, Swiss 10,5 juta dolar AS dan Korea Selatan sebesar 6,0 juta dolar AS.
“Jadi, selain Mesir mengimpor langsung dari Indonesia, mereka juga mengimpor lewat negara ketiga seperti Italia, Jerman dan Swiss sehingga tidak lagi tercatat impor kopi negara asal (Certificat of Origin/CoO) dari Indonesia, padahal biji kopinya dari Indonesia,” papar Lauti Nia.
Menurut data KBRI yang diolah dari Pusat Statistik Mesir, total nilai ekspor kopi Indonesia ke Mesir pada 2013 sebesar 35,89 juta dolar AS, sementara Brazil sebagai negara pesaing Indonesia hanya tercatat 6,32 juta dolar AS, disusul Eritrea 6,60 juta dolar AS dan Vietnam 9,85 juta dolar AS.(ant/fen)