2 Dari 5 Pencuri Motor Kelompok Lampung Ditembak

Plaku pencuri motor ditembak polisi.(her)
Plaku pencuri motor ditembak polisi.(her)

TRANSINDONESIA.CO – Anggota Buru Sergap (Buser) Polres Metro Tangerang Kota kembali menangkap lima tersangka pencuri motor yang beraksi menggunakan senjata api di Ruko Modernland, Kota Tangerang, pada Rabu (17/9/2014) kemarin. Sebelumnya, satu tersangka ditangkap dan dikeroyok warga hingga babak belur.

Dari lima pelaku yang ditangkap petugas, dua diantaranya terpaksa ditembak kakinya karena lari dan nyemplung ke empang milik warga.

Tersangka bernama Mudin, 18 tahun, dan Wen, 18 tahun, akhirnya menyerah kepada petugas dan kemudian dibawa ke rumah sakit untuk mengeluarkan proyektil yang bersarang di pahanya.

Selain keduanya, polisi juga membekuk Sulaiman, 20 tahun, Aan, 18 tahun dan Tanjung, 20 tahun. Mereka merupakan komplotan spesialis curanmor yang masuk dalam kelompok Lampung.

Kanit Ranmor Polres Metro Tangerang Kota, AKP Erizal mengatakan, ditangkapnya  tersangka berawal dari salah satu rekan mereka, Z, 20 tahun, yang dikeroyok masa karena kepergok mencuri motor yamaha vixion B6830 CZG milik Slamet Riyadi di kawasan Ruko Modern Land, Kota Tangerang, Banten, Rabu (17/9/2014) dini hari.

“Setelah tersangka diamankan petugas, kita lakukan pengembangan. Dari keterangan tersangka Z, didapat identitas  rekannya,” katanya.

Kemudian anggota buser melakukan pengejaran ke tempat persembunyian mereka di wilayah Pondok Bahar, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang. Akhirnya petugas menemukan tersangka lainnya.

“Saat penangkapan, tersangka Mudin dan Wen sempat kabur. Mereka lari masuk empang dan disergap anggota kita, tapi masih melawan. Akhirnya dilumpuhkan dengan tembakan di bagian kaki,” jelas AKP Erizal.

Dari tangan tersangka, petugas mengamankan satu pucuk senpi berikut 6 butir pelurunya, empat sepeda motor hasil curian. Sementara dari pemeriksaan sementara, para pelaku mengaku pemain lama.dan sudah belasan kali mencuri motor

“Mereka kerap beraksi di wilayah Tangerang, Jakarta Barat dan Jakarta Selatan. Mereka juga memegang senpi secara bergantian, siapa yang paling belakang dia yang bawa senpi. Pelaku menggunakan senpi itu kalau kepergok warga untuk menembak korban atau yang memergoki aksinya” jelasnya.(her)

Share