Dinkes Sumut Antisipasi Virus Ebola

Petugas kesehatan Liberia mengevakuasi jasad korban Ebola dari rumahnya di Monrovia, Liberia, pada 8 Agustus.(epa)
Petugas kesehatan Liberia mengevakuasi jasad korban Ebola dari rumahnya di Monrovia, Liberia, pada 8 Agustus.(epa)

TRANSINDONESIA.CO – Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Dr Raden Roro Sri Hartati Surjantini, M.Kes, mengatakan bahwa pihak Dinas Kesehatan telah melakukan antisipasi untuk menyikapi datangnya Ebola.

“Untuk menyikapi masuknya Ebola, kita telah melakukan antipasinya,” ujarnya Roro yang dihubungi melalui telepon, Kamis (11/9/2014).

Roro yang saat dihubungi sedang berada di Jakarta untuk menghadiri rapat koordinasi untuk menyikapi Ebola juga mengatakan selain mewaspadai adanya warga yang menjadi suspek karena baru datang dari Afrika (pulang haji -red), pemerintah juga mewaspadai adanya kemungkinan kontak antara Warga Negara Indonesia dengan warga asal negara dengan wabah Ebola.

Trans Global

Menurutnya, antisipasi tersebut sudah dilakukan dengan memberikan arahan kepada jemaah haji asal Sumut sebelum pada jemaah berangkat ke Mekah.

“Malam sebelum mereka berangkat, para calon jemaah haji mendapat arahan dari Dinas Kesehatan untuk menjaga kondisi tubuh, menjauhi orang yang diduga mengidap penyakit. Apabila ada dari mereka yang demam, maka bisa langsung ke pos kesehatan yang tersedia disana,” ujarnya.

Saat tiba di Tanah Air, sambung Roro, jemaah haji akan dipindai (scan) untuk mengetahui kondisi kesehatannya. Jika ada yang terindikasi terkena penyakit, seperti demam dengan suhu di atas 39 derajat Celcius, maka jemaah tersebut akan dikirim ke rumah sakit rujukan, seperti RS Adam Malik guna menjalani perawatan.

“Selain itu, jemaah yang lolos dari pemindaian saat di bandara, juga akan terus dipantau selama kurang lebih dua pekan. Karena masa inkubasi ebola ini adalah selama 21 hari. Jadi jika dalam kurun waktu itu ada yang mengalami gejala sakit seperti demam, maka yang bersangkutan akan segera diarahkan ke RS Adam Malik,” pungkasnya. (dtc/dhon)

Share