SIMA Tuntut Wali Nanggroe Jadi Imam

Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh.(don)
Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh.(don)

TRANSINDONESIA.CO – Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Suara Independen Mahasiswa Aceh (SIMA) menuntut Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud menjadi imam shalat dan khatib di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh.

Tuntutan tersebut disampaikan massa mahasiswa dalam unjuk rasa di depan Gedung DPR Aceh di Banda Aceh, Selasa (9/9/2014).

Dalam aksinya, mahasiswa mengusung poster bertuliskan “Kami Rindu Wali Nanggroe Aceh Menjadi Imam”, “Kemana Wali Nanggroe Berada”, serta lain sebagainya.

Khairul Munadi, koordinator aksi, mengatakan, Wali Nanggroe merupakan panutan masyarakat Aceh, baik secara agama maupun budaya, sehingga beliau harus mampu menjadi imam bagi jutaan rakyat Aceh.

“Kami rindu Wali Nanggroe. Kami rindu beliau menjadi imam dan khatib di Masjid Raya. Selama ini, kami tidak pernah melihat Paduka Malik Mahmud menjadi imam dan khatib di masjid,” ungkapnya.

Selama ini, kata dia, sering beredar rumor bahwa Wali Nanggroe Malik Mahmud tidak bisa mengaji. Namun, pihaknya tidak percaya rumor tersebut dan meyakini Paduka Yang Mulia Malik Mahmud bisa membaca ayat suci Al Quran.

“Karena meyakinkan mampu membaca Al Quran, kami mengharapkan Paduka Yang Mulia Malik Mahmud menjadi imam dan khatib di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Tuntunan ini memupus keraguan Wali Nanggroe tidak bisa mengaji,” ungkap dia.

Khairul Munadi menyebutkan, aksi menuntut Wali Nanggroe menjadi imam shalat dan khatib merupakan untuk kedua kalinya mereka lakukan. Aksi pertama dilakukan pekan lalu di Bundaran Simpang Lima, Banda Aceh.

“Ini aksi kedua. Selain aksi ini, kami juga sempat menunggu Paduka Yang Mulia Malik Mahmud menjadi imam dan khatib shalat Jumat pekan lalu. Namun, setelah kami tunggu, keinginan itu tidak pernah menjadi kenyataan. Karena itu, kami menuntut Wali Nanggroe menjadi imam dan khatib di Masjid Raja pada Jumat mendatang,” kata dia.

Menurut dia, pihaknya tetap akan menunggu Paduka Yang Mulia Malik Mahmud menjadi imam dan khatib di Masjid Raya Banda Aceh. Oleh karena itu, pengurus masjid raya memberi kesempatan kepada Wali Nanggroe menjadi imam dan khatib shalat Jumat.

“Jika pada shalat Jumat ini Paduka Yang Mulia Malik Mahmud tidak juga menjadi imam dan khatib, maka apa yang selama ini menjadi rumor ada benarnya bahwa beliau tidak bisa mengaji. Kalau tidak bisa, maka harus mundur sebagai Wali Nanggroe Aceh,” ungkap Khairul Munadi.(ant/jal)

Share