Tiap Dekade Manusia Semakin Bodoh

Pengukuran tingkat IQ manusia dunia dari waktu ke waktu.
Pengukuran tingkat IQ manusia dunia dari waktu ke waktu.

TRANSINDONESIA.CO – Peneliti  Universitas Hartford, Amerika Serikat mengungkapkan manusia kini makin bodoh dibanding beberapa dekade sebelumnya.  Tingkat kecerdasan atau IQ manusia kian hari kian menurun. Kesimpulan ini didapat setelah peneliti mendapatkan tingkat rata-rata IQ manusia mengalami penurunan dalam satu dekade terakhir.

Melansir Daily Mail, Senin (25/8/2014), studi peneliti membuktikan IQ orang Inggris, Denmark, dan Australia diketahui merosot dalam satu dekade terakhir. Peneliti meyakini penurunan tingkat IQ itu karena manusia sudah mengalami masa puncak tingkat intelektual.

Pada masa lalu, tingkat IQ sempat menembus angka 90-an. Bahkan disebutkan pada era 1930-an dan 1980-an, rata-rata IQ orang AS naik sampai 3 poin. Dan usai perang dunia, tingkat IQ Jepang dan Denmark pun naik meningkat signifikan.

James Flynn dari Universitas Otago, Selandia Baru mengatakan peningkatan intelegensi di masa lalu didorong oleh peningkatan nutrisi, kondisi hidup, serta pendidikan. Pola peningkatan intelektual di masa lalu kemudian dikenal dengan efek Flynn.

Sedangkan beberapa pakar yang lain menilai penurunan intelektual itu juga bisa terdorong karena orang berpendidikan saat ini memutuskan untuk memiliki anak yang lebih sedikit. Sehingga generasi berikutnya yang lahir terdiri dari orang yang kurang cerdas.

Makin bodoh tiap dekade

Sedangkan pakar psikologi Universitas Ulster, Inggris, Richard Lynn menguatkan dalam perhitungannya, telah terjadi penurunan potensi genetik manusia.

Hitungan Lynn, berdasarkan rata-rata IQ di seluruh dunia pada 1950 dan 2000, ditemukan kecerdasan kolektif manusia telah menurun satu poin dalam tiap dekade.

Dia mengkhawatirkan tren penurunan ini terus berlangsung. Sebab bisa saja pada 2050 mendatang, manusia makin menurun intelektualnya dengan penurunan mencapai 1,3 poin per dekade.

Penurunan IQ juga dikuatkan Michael Woodley, ilmuwan dari Free University, Brussel, Belgia. Woodley mengklaim reaksi (respons) manusia pada era saat ini lebih lambat dibanding pada era kejayaan Inggris raya, pada masa Victoria sekitar akhir 1800-an dan awal 1900.

Dengan demikian, dilaporkan laman Huffington Post, Woodley mempredikasi manusia secara bertahap akan makin kurang cerdas.

Bahkan, pada tahun lalu, Jan te Nijenhuis, profesor psikolog Universitas Amsterdam mengatakan masyarakat barat telah kehilangan rata-rata 14 poin IQ sejak era Victoria. Huffington Post melaporkan te Nijenhuis berpikir hasil studi itu bakal menumbuhkan wanita berpendidikan cenderung memiliki anak lebih sedikit dibanding wanita yang tidak pandai.

Ia meyakini kaitan antara IQ dengan kesuburan.

Guna sampai pada kesimpulan itu, Nijenhuis mempelajari hasil 14 studi intelegensi antara 1884 hingga 2004. Masing-masing studi mengukur berapa lama reaksi seseorang sesaat mereka usai menekan sebuah tombol. Reaksi itu diklaim mencerminkan kecepatan proses mental yang menggambarkan intelegensi seseorang.

Alhasil, Nijenhuis menemukan visualisasi reaksi yang diukur rata-rata 194 milidetik pada akhir abad ke-19, sementara pada 2004, reaksi naik menjadi 275 milidetik. Hasil ini lah yang menguatkan manusia telah tumbuh menjadi kurang cerdas dibanding beberapa waktu sebelumnya.(sis)

Share