TRANSINDONESIA.CO – Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyatakan bahwa kasus pembunuhan warga Amerika Serikat Sheila Ann Von Weise (64) tidak mempengaruhi pariwisata di Bali karena kasus itu disebabkan faktor internal keluarga korban.
“Tidak ada dampaknya. Orang juga tahu dan mengerti,” katanya di Denpasar, kemaren.
Ia mengimbau masyarakat untuk tidak menyatakan bahwa keamanan di Pulau Dewata terganggu dengan peristiwa tersebut karena penyebabnya adalah faktor internal mengingat pelaku pembunuhan wanita itu adalah Schaffer Tommy (21) dan Heather Louis (19), yang merupakan calon menantu dan anak korban.
Pastika hanya berharap kasus itu dapat segera terungkap atas informasi masyarakat dan upaya dari pihak kepolisian.
“Jadi jangan salahkan aparat keamanan dan menganggap keamanan tidak baik. Yang terpenting kasus itu terungkap,” kata mantan Kepala Polda Bali itu.
Orang nomor satu di jajaran Pemprov Bali itu menyatakan bahwa tewasnya turis asing akibat sakit dan pembunuhan sulit untuk dideteksi oleh aparat keamanan.
Ia mengungkapkan bahwa keamanan akan terganggu apabila terjadi kasus perampokan atau kecopetan yang akan menimbulkan masalah.
Sheila Ann Von Weise ditemukan tewas dan mayatnya disimpan di dalam koper berukuran besar pada Selasa (12/8/2014).
Kejadian itu bermula saat Tommy memesan taksi dan memasukkan sendiri koper berlumuran darah itu ke dalam bagasi taksi di depan lobi salah satu hotel mewah di Nusa Dua, Badung, tempat ketiganya menginap.
Setelah ditunggu selama dua jam, keduanya tidak muncul ke lobi hotel namun diketahui kabur dari kamera pengawas melalui jalur belakang.
Polisi kemudian menangkap keduanya di salah satu di Kuta berkat informasi dari petugas hotel setempat pada Rabu (13/8/2014) pagi.
Selain mengamankan rekaman CCTV, polisi juga mengumpulkan sejumlah barang bukti di antaranya koper dan sejumlah barang bukti di kamar korban dan tersangka.(ant/oki)