Duh, Wanita Ini Ikat Keponakannya Dengan Rantai Hewan

Ilustrasi
Ilustrasi

TRANSINDONESIA.CO – Natasya Silalahi, (5), warga Padang Bulan, Kecamatan Rantau Utara, Labuhanbatu, Sumatera Utara (Sumut) menjadi korban penganiayaan oleh uwaknya sendiri, bahkan sampai diikat pakai rantai hewan peliharaan anjing.

Aksi kekerasan itu terungkap, Sabtu (23/08/2014), saat Natasya yang babak belur dengan kaki terikat rantai tampak berjalan tertatih-tatih di sekitar rumahnya bertemu dengan Bani alias Ucok, (35), seorang pengusaha bengkel sepeda motor dikawasan Padang Bulan.

“Aku penasaran, kok wajah anak itu babak belur sambil terikat rantai, makanya anak itu kutemui. Saat kutanya, anak itu mengaku telah dipukuli uwaknya,” jelas Ucok kepada wartawan di Mapolres Labuhanbatu.

Mendengar pengakuan sang bocah, Ucok yang mengaku kasihan, kemudian memanggil sejumlah personil polisi yang kebetulan melintas dengan menggunakan mobil Patroli di pinggir jalan itu.

“Kebetulan ada mobil patroli lewat, langsung kupanggil dan kuceritakan kepada mereka kisah anak ini,” ucapnya.

Sejumlah personil polisi langsung membawa Natasya ke ruang Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Labuhanbatu. Di ruangan itu, Natasya yang ditanyai polisi juga mengakui jika dirinya memang telah dianiaya uwaknya Wanti, (29), yang tinggal serumah dengannya.

“Jadi memang saat kita tanyai, sang anak ini mengaku dipukuli dan dirantai uwaknya, dan saat ditemui pelapor, anak ini baru saja melarikan diri,” jelas Kanit UPPA Polres Ipda Tita H kepada wartawan.

Mendapat keterangan dari bocah malang itu, kata Tita, pihaknya langsung menangkap Wanti dikediamannya.

“Ya, jadi uwaknya itu langsung kita tangkap dirumahnya di Padang Bulan,” jelasnya.

Masih kata Tita, pihaknya pun telah menetapkan Wanti sebagai tersangka dengan sangkaan melanggar pasal 351 ayat 1 UU Nomor 22 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

” kita masih terus melakukan penyelidikan dan pengembangan kasus ini,”pungkasnya.

Tersangka Wanti, yang disebut-sebut gadis tomboy yang telah diamankan polisi itu mengaku tega memukuli dan merantai keponakannya lantaran kesal dengan Natasya yang dinilai nakal dan sering membuat malu keluarga.

“Dia itu anak nakal, makanya kupukul dan kurantai,” jelas Wanti.

Natasya merupakan anak kedua adik kandungnya Leni Sari Dewi, (25), yang telah bercerai dengan suaminya T Silalahi, 41. Namun sejak adik kandungnya itu bercerai dengan suaminya 4 tahun yang lalu, Natasya pun dirawat dan dibesarkan oleh neneknya Maimunah Br Panjaitan, (60).

“Jadi sejak bayi, ibu kulah yang merawat dan membesarkannya sampai sekarang. Karena ibunya sejak bercerai pergi entah kemana dan bapaknya juga gak peduli,” jelasnya.

Namun, sejak Natasya menginjak usia 5 tahun, keponakannya itu tumbuh dengan sangat nakal hingga kerap membuat kesal ia dan keluarganya. Bahkan, sering membuat malu keluarga.

“Ia sering meminta-minta uang dijalan layaknya seorang pengemis, Kan malu kita melihat dia seperti itu, nanti dipikir orang kita lah yang menyuruh dia mengemis,”keluhnya.

Merasa malu, Wanti mengaku kerap mengurung Natasya di dalam rumah. Namun katanya bocah tersebut kerap kabur dan kembali meminta-minta di jalanan.”Nah, karena itu lah dia kurantai, dengan tujuan agar dia gak lagi minta-minta di jalan,” jelasnya.

Ungkapan Wanti, dibenarkan Maimun nenek dari korban.

“Memang bandal kali cucuku yang satu itu, sudah sering dilarang jangan pergi jauh-jauh, tapi tetap saja dia minta-minta uang di jalanan, makanyalah uwaknya emosi dan sering silap memukulnya,” jelas Maimunah.(ib/don)

Share