TRANSINDONESIA.CO – Petugas Satuan Reskrim Polresta Medan yang melakukan pemeriksaan tiga orang saksi dalam kasus perampokan di Bank Muamalat Krakatau Jumat (22/8/2014) sore dan berhasil menggondol uang nasabah sebesar Rp279 juta.
“Petugas kepolisian menemukan ada beberapa kejanggalan dalam kasus perampokan ini, dan adanya dugaan keterlibatan orang dalam Bank Muamalat Krakatau,” kata Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Wahyu Bram Istanto ketika ditanya di Polsekta Medan Barat, Minggu (24/8/2014).
Polresta Medan, menurut dia, sampai saat ini masih terus melakukan pengejaran dua orang pelaku perampokan uang ratusan juta rupiah.
“Kita terus memburu pelaku perampokan tersebut, dan telah menurunkan tim ke lapangan melakukan penyelidikan,” ucap Bram.
Dia mengatakan, mengenai senjata api (senpi) yang digunakan pelaku perampokan mengancam karyawan bank adalah senjata jenis soft gun.
Hal tersebut dibuktikan dari pelatuk dan pemicunya yang berwarna orange.
“Seharusnya ketiga karyawan tersebut bisa meringkus pelaku yang hanya menggunakan senjata soft gun, dan apalagi security bank itu memiliki pisau sangkur,” kata Kasat Reskrim.
Sebelumnya, Bank Muamalat yang berlokasi di Jalan Krakatau, Medan, Jumat (22/8) sekira pukul 17.30 WIB disatroni kawanan perampok bersenjata api jenis FN.
Bahkan petugas security dan pegawai Bank Muamalat sempat ditodong senpi dan dipaksa membongkar isi brankas milik bank tersebut.
Perampok juga mengikat Astri selaku Teller, Firza selaku Customer Service (CS) Bank Muamalat dan Suherlan selaku Satpam.(ant/don)