TRANSINDONESIA.CO – Meningkatkan kepercayaan diri tak selamanya hanya mementingkan kecantikan wajah. Menjaga aroma tubuh agar tetap segar dan harum sepanjang hari, juga menjadi salah satu hal penting yang harus dilakukan untuk meningkatkan rasa percara diri seseorang.
Sebagian besar pria maupun wanita, kini banyak yang memilih menggunakan deodoran, atau antiperspirant untuk menjaga agar aroma tubuh lebih segar. Bahkan kini, produk deodoran dan antiperspirant semakin gencar diiklankan. Namun, tahukah Anda bahwa penggunaan produk ini dalam jangka panjang justru memperburuk aroma tubuh, terutama di bagian ketiak?
Seperti diberitakan Times of India, sebuah penelitian mengungkapkan, menggunakan antiperspirant menyebabkan timbulnya Actinobacteria– mikroba yang bertanggung jawab menimbulkan bau tak sedap di ketiak.
Untuk mencapai kesimpulan ini, penelitian dari University of Ghent di Belgia melibatkan delapan peserta, dan meminta mereka berhenti menggunakan deodorant, atau antiperspirant selama satu bulan.
Sebuah kelompok kontrol yang tidak menggunakan deodoran secara teratur juga diminta untuk menggunakannya selama satu bulan.
Para peneliti menganalisis hasil penelitian mereka dan menganalisis keragaman dan banyaknya bakteri ketiak, sebelum penggunaan, selama penggunaan dan selama beberapa minggu, setelah melanjutkan penggunaan antiperspirant.
Para peneliti menemukan, terjadi peningkatan jumlah Actinobacteria, justru pada mereka yang menggunakan antiperspirant. Laporan hasil penelitian ini dimuat dalam situs realclearscience.
Pemimpin penelitian, Chris Callewaert menyatakan, deodoran atau antiperpirant sesungguhnya hanya topeng yang digadang-gadang bisa menyembunyikan aroma tak sedap di ketiak. Namun, sesungguhnya penggunaan deodoran justru makin membuat aroma tubuh tak sedap.
“Kami sekarang bekerja pada transplantasi bakteri di ketiak, di mana kita mengambil bakteri jahat dari ketiak dan menggantinya dengan bakteri baik dari mereka yang tidak memiliki bau tak sedap,” kata Callewaert.(sis)