TRANSINDONESIA.CO – Prevalensi kasus penularan HIV/AIDS di Pulau Papua tercatat menurun pada pendataan terakhir. Namun, pengobatan kepada penderita ternyata tidak efektif lantaran kurangnya fasilitas kesehatan di pelosok.
Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional Kemal Siregar mengatakan, prevalensi penularan HIV AIDS di Papua turun menjadi 2,3 persen pada 2013 dari pendataan terakhir 2007 yang mencapai 2,4 persen. Jumlah infeksi baru HIV di Papua dinilai stabil.
“Infeksi baru di tanah Papua mulai stabil, tapi tetap perlu turunkan laju infeksi baru,” ungkapnya dalam dialog pemberantasan HIV/AIDS di Raja Ampat, Papua Barat, kemaren.
Meski demikian, Sekretaris KPA Kota Jayapura Purnomo mengatakan, penderita HIV yang sudah ditemukan tidak mendapat pengobatan memadai. Padahal, kegiatan pencarian selalu aktif dilakukan.
“Kasus HIV di Provinsi Papua tersebar di pelosok dan layanan kesehatan terbatas sehingga pengobatan tidak efektif,” ungkapnya.(ant/kum)