Djoko Suyanto Minta Maaf pada Korban Luka Demo MK

Pendemo terkapar akbat kena tembakan gas air mata polisi saat berunjukrasa menanti putusan sidang Pilpres 2014 di MK.(ist)
Pendemo terkapar akbat kena tembakan gas air mata polisi saat berunjukrasa menanti putusan sidang Pilpres 2014 di MK.(ist)

TRANSINDONESIA.CO – Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto mengapresiasi situasi yang secara umum kondusif pasca sidang putusan Mahkamah Konstitusi (MK), meski sempat terjadi gesekan di sekitar Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta. Djoko meminta maaf atas kejadian yang tidak nyaman itu.

“Saya pahami gesekan-gesekan, dalam satu hal saya apresiasi mereka, mereka masih patuh pada koridor hukum, meskipun ada gesekan kecil,” ujar Djoko saat konferensi pers di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Jumat (22/8/2014).

Gesekan terjadi saat, aparat kepolisian membubar paksa massa pendukung Prabowo-Hatta yang berupaya menerobos barier dengan menembakkan gas air mata dan watercannon. Kejadian di area patung kuda itu, di mana ada sekitar 50-an korban terluka versi tim Prabowo-Hatta, Djoko menyatakan siap bertanggung jawab.

“Khusus kejadian di patung kuda walau ada terluka atas tindakan preventif yang terpaksa dilakukan, saya Menkopolhukam yang diberi tugas presiden, saya minta maaf pada saudara dan adik-adik saya terluka, alami ketidaknyamanan,” imbuh dia.

Menurut Djoko, tindakan aparat kemarin hanya bentuk tugas dan tanggung jawab sebagai penegak keamanan. “Bagi yang mengalami ketidaknyamanan kemarin. Perlu diketahui, anak-anak di bawah sekedar melaksanakan tugas, tanggung jawab di saya,” tandas Djoko.

Dengan situasi yang cenderung normal kemarin, Djoko menilai masyarakat Indonesia sudah paham benar hidup di negara demokrasi yang patuh pada hukum. Tidak larutnya masyarakat pada persaingan juga proses pendewasaan yang sangat baik.

“Mulai dari awal Pileg, kampanye, pencoblosan, sampai sengketa, kekerasan tidak terjadi. Ini menunjukkan masyarakat kita sudah sangat pandai dan ikuti Pemilu dengan baik. Masyarakat tak mau ikut kerasnya persaingan dan provokatif pihak yang berlawanan. Alhamdulillah masyarakat kita sudah cerdas dan pandai jalani kehidupan demokrasi,” papar Djoko.

Djoko juga mengapresiasi massa Prabowo-Hatta. Sebab, aksi demo yang dilakukan sesuai aturan yang berlaku.  “UU amanatkan demo dipersilakan tapi pukul 18.00 selesai mereka dengan sukarela dan sadar kembali ke tempat masing-masing,” tandas Djoko.(fer/sof)

Share