182 Orang di Lebak Terserang DBD

dbd-serang-warga-lebak

TRANSINDONESIA.CO – Jumlah penderita demam berdarah dengue di Kabupaten Lebak, Banten, sejak Januari hingga saat ini mencapai 182 orang dan empat diantaranya dilaorkan meninggal dunia.

“Semua pasien demam berdarah dengue (DBD) berdasarkan data dari RSUD Adjidarmo dan RS Misi Rangkasbitung,” kata Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak dr Firman, di Lebak, Kamis (21/8/2014).

Firman mengajak masyarakat agar mewaspadai penyebaran penyakit DBD sehubungan cuaca tidak menentu, terkadang hujan juga terkadang kemarau.

Cuaca seperti itu tentu berpotensi berkembangbiaknya nyamuk aedes aegypti.

Populasi nyamuk aedes aegeypti lebih suka berkembang pada genangan-genangan air bersih yang tidak menyentuh tanah.

“Kami berharap warga mewaspadai penyakit DBD karena bisa mematikan jika tidak segera mendapat pengobatan medis,” katanya.

Ia mengatakan, penyebaran penyakit itu akibat kurangnya pemahaman pencegahan penyakit DBD di tengah masyarakat.

Selain itu juga banyak warga yang tinggal di permukiman padat penduduk sekitar perkotaan kurang menjaga kebersihan lingkungan sehingga dapat menimbulkan berkembangbiaknya nyamuk DBD.

Dari 182 penderita DBD, kata dia, sebagian besar warga Kecamatan Rangkasbitung dan Cibadak.

Meskipun terjadi peningkatan kasus DBD, tetapi hingga kini belum dinyatakan status kejadian luar biasa (KLB).

“Kami minta warga melaksanakan kebersihan lingkungan juga pemberantasan sarang nyamuk melalui 3 M (mengubur, menguras dan menutup barang-barang bekas) serta pemberian abate guna mencegah penyebaran penyakit DBD,” katanya.

Menurut dia, penyakit DBD merupakan jenis penyakit berbahaya dan mematikan yang penyebaran melalui virus nyamuk aedes aegeypti.

Oleh karena itu, pihaknya meminta masyarakat lebih proaktif dan serius mengatasi penyebaran penyakit DBD tersebut.(ant/her)

Share