TRANSINDONESIA.CO – Lima perampok yang beraksi di kediaman mantan pejabat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) di Perumahan Deplu, Jalan Cipadu, Ciledug, Kota Tangerang, Banten, berhasil dibekuk petugas gabungan Polda Metro Jaya dan Polres Metro Tangerang Kota. Satu diantaranya tewas ditembak karena melawan saat ditangkap.
Tersangka diketahui bernama Gunawan, terpaksa ditembak karena melawan saat digerebek di tempat persembunyiannya di Purwokerto, Jawa Tengah.
Selain Gunawan, petugas juga menangkap empat kawanannya yakni Sugimin, 42 tahun, Sukatno, Agus Ruswanto, 48 tahun, dan William, mereka segera dibawa ke Tangerang untuk menjalani pemeriksaan.
Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang Kota, AKBP Sutarmo SH menjelaskan, pihaknya masih mengembangkan kasus ini apakah kelompok perampok ini masuk dalam jaringan teroris. “Pasalnya, dari dua kejadian terakhir mereka menggasak harta benda senilai Rp1 miliar dan Rp850 juta. Total Rp1,85 miliar,” katanya, Senin (18/8/2014) malam.
Sebelumnya, kawanan ini beraksi di rumah Agus Sudrajad, 65 tahun, yang merupakan pensiunan pejabat Deplu di Komplek Deplu, Jalan Cipadu Raya, Kelurahan Larangan, Ciledug, Kota Tangerang. Mereka melumpuhkan seluruh penghuni rumah, termasuk istri, anak dan pembantu korban.
Setelah melumpuhkan penghuni rumah, kawanan perampok yang seluruhnya menggunakan cadar ini menggasak uang tunai Rp350 juta, perhiasan, HP, laptop dan lainnya yang bernilai total Rp1 miliar. Mereka kemuudian kabur naik mobil Toyota Kijang Innova warna hitam.
“Sebelumnya, beberapa waktu lalu, mereka merampok makelar tanah yang baru memperoleh uang sebesar Rp850 juta. Korban juga disekap dan diancam akan ditembak jika melawan,” kata AKBP Sutarmo.
Korban kemudian melaporkan kasus ini ke Polsek Ciledug, diteruskan ke Polres Metro Tangerang Kota. Petugas kemudian minta bantuan Polda Metro Jaya karena kerugian yang diderita korban sangat besar. “Kami kemudian mengejar pelaku ke Cirebon, namun sudah pergi ke Tegal. Dari Tegal mereka kabur ke Purwokerto. Nah di tempat ini, kami gerebek persembunyian mereka. Satu terpaksa kami lumpuhkan dengan timah panas karena melawan, dan empat lainnya menyerah,” tandas Kasat.(her)