Tak Punya Keahlian, Pendatang Baru di Medan Diusir

stasiun-kereta-api-medan-dipadati-penumpangPendatang baru dari daerah Sumatera Utara ke Kota Medan melalui jalur kereta api.(dok)

 

TRANSINDONESIA.CO – Urbanisasi yang sering terjadi setiap tahun usai lebaran idul fitri dikhawatrikan hanya menambah jumlah pengangguran dan semakin meningkatnya tingkat krriminalisasi di Kota Medan.

Untuk itu Pemerintah Kota (Pemko) Medan meminta masyarakat pendatang baru di Kota Medan untuk dapat kembali ke kampung halamannya, jika tidak memiliki keahlian khususnya di dunia pekerjaan.

“Kalau mereka datang ke Kota Medan, memiliki keahlian itu tidak masalah. Tapi kalau tidak ada modal apa-apa, kita khawatir akan berdampak buruk bagi Kota Medan dan masyarakat setempat dengan kehadiran mereka,” ujar Walikota Medan, Dzulmi Eldin, Senin (4/8/2014).

Dikatakannya, pertambahan jumlah pendatang ini disebabkan adanya masyarakat yang menuntut ilmu, bekerja, dan sebagainya.

“Kita sudah mengingatkan camat, lurah dan kepala lingkungan untuk mencatat pendatang baru di wilayahnya masing-masing. Hal ini bertujuan agar mengetahui dengan pasti jumlah dan maksud dari pendatang baru tersebut di Kota Medan,” ungkapnya.

Kadis Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan Muslim Harahap, mengatakan, perkiraan pertambahan jumlah berdasarkan data tahun sebelumnya. Dimana, setiap Lebaran atau pergantian tahun ajaran jumlah penduduk di Kota Medan bertambah.

“Kalo tahun lalu ada seribu pendatang baru pasca lebaran, tahun ini mungkin lebih sedikit.Terbanyak di daerah yg banyak industri seperti Medan Belawan, Denai dan wilayah industri lainnya serta di kawasan Medan Johor dan Sunggal,” katanya.(ib/don)

Share