Lion Air Terbangi Batam-Thailand-Hongkong

Bayi Meninggal di Dalam Pesawat Lion Air

TRANSINDONESIA.CO  – Maskapai Lion Air berencana membuka penerbangan Batam-Thailand dan Batam-Hongkong pada September 2014 melihat potensi wisatawan yang besar untuk kedua rute tersebut.

“Rencananya September ini rute tersebut akan resmi dilayani. Tentunya Lion melihat potensi penerbangan rute tersebut sangat prospektif,” kata Kepala Bagian Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suwarso di Batam, Sabtu (2/8/2014).

Lion Air, kata dia, sudah sejak akhir 2013 menjadikan Bandara Internasional Hang Nadim Batam sebagai penghubung penerbangan (hub) Indonesia wilayah barat serta berencana menjadikannya hub internasional.

“Batam memang diproyeksikan menjadi penghubung baik domestik maupun internasional. Sebelumnya, anak perusahaan Lion Air, Malindo Air juga sudah membuka penerbangan Batam-Subang Kuala Lumpur,” kata dia.

Suwarso mengatakan, mulai September Lion Air juga akan menyiagakan satu pesawat Boeing 747-200 miliknya di Batam untuk melayani penerbangan umroh.

“Untuk sementara rute Indo-China dan Asia Timur akan menjadi tujuan Lion Group dari Batam,” kata Suwarso.

Sebelumnya, kata dia, maskapai Citilink juga sudah membuka penerbangan Internasional Tiongkok-Batam-Bali dan sebaliknya.

“Citilink sudah meresmikan penerbangan tersebut baru-baru ini. Dengan rencana Lion tersebut, akan semakin banyak penerbangan internasional dari Batam,” kata dia.

Suwarso juga mengatakan akan menggesa perluasan apron bandara tersebut sepanjang 200 meter pada sisi kiri berdekatan dengan terminal kargo agar mampu menampung lebih banyak pesawat lagi.

“Secara umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam sangat siap untuk menampung lebih banyak pesawat dan penerbangan berbagai jenis pesawat. Karena landas pacu sepanjang 4,025 kilometer mampu didarati pesawat jenis apapun,” kata Suwarso.

Bandara Internasional Hang Nadim Batam adalah milik Badan Pengusahaan (BP) Batam yang dikelola bersama-sama dengan Kementerian Perhubungan.

Bandara tersebut dibangun dan dikembangkan saat Presiden RI-3 BJ Habibie memimpin Otorita Batam (sekarang BP Batam).(ant/ful)

Share