Seluruh DPD I Golkar Dukung Ical Sampai 2015

Calon Golkar Tak Mesti Ical

TRANSINDONESIA.CO – Seluruh DPD I Partai Golkar menyatakan solid mendukung kepemimpinan Aburizal Bakrie (Ical) hingga tahun 2015.

Ketua Forum Silaturahmi DPD I Partai Golkar, Ridwan Bae mengatakan mayoritas pengurus DPD I Golkar masih solid mendukung kepengurusan Ical.

Bahkan Ridwan membantah jika ada DPD I Golkar yang ingin mendorong percepatan Munas tahun 2014.

“Itu informasi sesat. Kami DPD I se-Indonesia mengedepankan kebersamaan,” kata Ridwan saat dihubungi, Senin (14/7/2014).

Menurutnya, wacana untuk mempercepat Munas Partai Golkar hanya datang dari segelintir kader yang ingin memperjuangkan kepentingan pribadinya.

Sebab dengan cara melengserkan Ical dari kepengurusan Golkar, kader-kader tersebut berharap bisa mendapat posisi strategis di parlemen maupun pemerintahan.

“Ide mempercepat munas itu reaksi pribadi yang melupakan soliditas partai,” imbuhnya.

Ridawan mengatakan, Ketua Umum Golkar berwenang menentukan posisi kader di parlemen maupun pemerintahan.

Sehingga jika ada yang mendorong percepatan Munas maka patut diduga kuat hanya akan mengincar posisi-posisi tertentu khususnya posisi penting di DPR.

“DPR dilantik bulan Oktober. Dari situ ada penentuan jabatan pimpinan DPR, komisi, alat kelengkapan. Penentuan jabatan itu adalah kewenangan ketum,” katanya

Untuk itu, Ridwan mengajak seluruh kader Golkar bersatu menjaga soliditas partai. Sehingga jika ada. perbedaan seyogyanya tidak disampaikan ke publik. “Perbedaan kita cukup di internal jangan di luar,” ujarnya.

Ridwan mengkritik sejumlah tokoh Golkar yang terus menyalah-nyalahkan Aburizal Bakrie (Ical). Ridwan menilai tokoh-tokoh yang terus menyalahkan Ical tidak berkontribusi nyata terhadap partai selama lima tahun terakhir.

“Dengan tidak mengurangi rasa hormat, kemana Ginandjar (Kartasasmita) kemana Yorrys (Raweyai) selama ini? Jangan bilang Ical gagal kalau tidak melakukan apa-apa,” kata.

Kegagalan Golkar mengusung capres-cawapres sendiri di pemilu presiden 2014 tidak bisa sepenuhnya dibebankan kepada Ical.

Ridwan menyatakan selama ini Ical sudah berjuang membesarkan Golkar. Sedangkan tokoh-tokoh yang sekarang mengkritik Ical justru nyaris tidak melakukan apa-apa.

“Ical sudah habis-habisan untuk Golkar. Jangan Ical berjuang, yang lain tidur, terus kita tidak bisa jadi capres Ical disalahkan. Itu tidak adil,” ujarnya.

Ridwan mempertanyakan peran orang-orang yang mengkritik Ical terhadap partai. Menurut Ridwan upaya penyelamatan mestinya dilakukan jauh-jauh hari sebelum pemilu legislatif dan pemilu presiden.

“Pertanyaanya mereka yang mengkritik Ical itu apakah pernah membantu partai baik itu finansial atau keliling menyampaikan visi partai?,” tandasnya.(ini/sof)

Share
Leave a comment