TRANSINDONESIA.CO – Badan SAR Nasional (Basarnas) Kota Padang, Sumatera Barat, mencatat enam orang meninggal dunia akibat tenggelam di pantai pada beberapa lokasi kabupaten/kota Sumatera Barat hingga hari keempat lebaran Idul Fitri 1435 H.
“Korban meninggal dunia tenggelam di pantai yakni Ilham (18) warga Maninjau, Kabupaten Agam, di Pariaman korban atas nama Randi (23), Sidiq tenggelam di Pantai Artha, serta tiga orang di Pantai Padang,” kata Kasi Operasi Kantor SAR Padang, Juanda Sogo, di Padang, Kamis (31/7/2014).
Ia menjelaskan, korban meninggal dunia akibat tenggelam tersebut diduga tidak bisa berenang melawan besar ombak di pantai “Besarnya ombak hingga terseret jauh dari bibir pantai,”ujarnya.
Selain itu, Basarnas juga mencatat tiga orang selamat terseret ombak saat lebaran Idul Fitri.
“Korban selamat itu yakni atas nama Dayat (22) warga Pekanbaru, mandi-mandi di Pantai Air Manis serta Darmaini (45) dan M.Faid (7) warga Jambi mandi-mandi di Pantai Padang,” ungkap Juanda Sogo.
Ia mengatakan, berdasarkan data BMKG yang diperoleh sekarang ini gelombang ombak pada pagi hari mencapai sekitar 1 meter hinga 1,5 meter.
“Sedangkan pada sore hingga malam hari gelombang ombak bisa diperkirakan bisa mencapai 2 meter hingga 2,5 meter,” katanya.
Ia menjelaskan, gelombang ombak cukup besar sangat membahayakan keselamatan bagi pengunjung yang mau mandi-mandi di Pantai.
“Pihanya telah memberitahukan kepada pengunjung atau wisatawan menikmati liburan Idul Fitri yang mau datang ke pantai untuk tidak mandi-mandi saat gelombang besar,” ujarnya.
Basarnas selama libur lebaran Idul Fitri menempatkan beberapa personil serta perahu karet di objek wisata pantai maupun danau memantau keamanan dan kenyamanan pengunjung saat lebaran.
“Personel Basarnas bergabung bersama PMI, Dinas Kesehatan, pihak kepolisian serta pihak terkait lainnya,” jelas Juanda Sogo.(ant/dri)