2.737 Polisi Amankan Lebaran di Kalbar

kapolda-riau-condro-kirono-periksa-pengamanan-pilpresKapolda Riau, Brigjen Pol Condro Kirono saat memriksa barisan pengamanan Lebaran.(dok)

TRANSINDONESIA.CO – Kepolisian Daerah Kalimantan Barat (Kalbar) akan mengerahkan sebanyak 2.737 personel polisi untuk mengamankan Lebaran 2014, kata Kepala Polda Kalbar Brigadir Jenderal (Pol) Arief Sulistyanto.

“Selain itu, kami juga dibantu sekitar 1.349 orang dari instansi terkait, seperti dari Satpol PP, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika dan lain-lain,” kata Arief Sulistyanto seusai memimpin langsung rapat lintas sektoral di Mapolda Kalbar, Selasa (15/7/2014).

Ia menjelaskan pada dasarnya Polda Kalbar siap mengamankan, memberikan keamanan dan kenyamanan kepada para pemudik atau umat Muslim yang akan merayakan Lebaran.

Data Polda Kalbar, mencatat sebanyak 102 titik yang dikategorikan rawan terjadinya kecelakaan lalu lintas, 50 titik rawan macet, 139 titik rawan banjir, 66 titik rawan kriminalitas.

Selain itu, Polda Kalbar juga memfokuskan pengamanan kepada sebanyak 364 Masjid, 40 tempat hiburan, 31 terminal, 14 pelabuhan, enam bandara, 16 penyeberangan, 49 lokasi tempat wisata, 86 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), dan sebanyak 91 kompleks pemukiman.

“Target kami mengurangi seminimal mungkin angka lakalantas dibanding tahun 2013, meskipun tahun tahun 2013 angka lakalantasnya juga sudah turun dibanding tahun 2012,” ujar Arief.

Polda Kalbar juga akan membentuk 58 pos pengamanan Lebaran, yang diantaranya 16 pos pelayanan, terdiri dari di Polres Sambas 10 pos, Bengkayang tiga pos, Kota Singkawang empat pos, Kabupaten Mempawah tiga pos, Kapuas Hulu empat pos, Sanggau enam pos, Sekadau dua pos, Sintang empat pos, Melawi tiga pos, Ketapang empat pos, Landak empat pos, dan Polresta sebanyak 11 pos.

Kapolda Kalbar menjelaskan potensi gangguan Kamtibmas tersebut, yakni kebiasaan mudik masyarakat yang menggunakan kendaraan roda dua sehingga berbahaya bagi keselamatan pemudik itu sendiri.

Untuk permainan petasan sangat dilarang. Kemudian potensi gangguan lainnya, pelaksanaan meriam karbit, pemukiman yang kosong karena ditinggal mudik, dan urbanisasi, katanya.

“Selain itu, potensi gangguan pencurian kendaraan bermotor, penipuan, kebakaran, percaloan, narkoba, terorisme dan penimbunan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi oleh spekulan,” ungkapnya.

Pengamanan Lebaran digelar dengan sandi “Operasi Ketupat Kapuas 2014”, yang dimulai dengan gelar pasukan 21 Juli. Sementara Operasi Ketupat Kapuas 2014 mulai dilakukan tanggal 22 Juli – 6 Agustus atau selama 16 hari, kata Arief.

“Operasi Ketupat 2014 sifatnya persuasif, dan simpatik, artinya lebih mengedepankan memberikan kenyamanan dan keamanan pada masyarakat yang akan melaksanakan Lebaran,” kata Arief.(ant/tan)

Share