Presiden SBY meresmikan Rumah Sakit (RS) Pusat Otak Nasional (PON), Jakarta Timur, Senin (14/7/2014).(ist)
TRANSINDONESIA.CO – Presiden Susilo Bambang Yudhyono, didampingi Ibu Hj Ani Bambang Yudhoyono meresmikan Rumah Sakit (RS) Pusat Otak Nasional (PON), Jakarta Timur, Senin (14/7/2014).
Rumah Sakit Pusat Otak Nasional ini telah beroperasi sejak Maret 2014. Presiden SBY berharap, RS. Pusat Otak Nasional ini kelak menjadi rumah sakit yang berkualitas dan menyediakan tenaga medis profesional untuk membawa institusi ini menjadi ‘World Class Hospital’.
“Alhamdulillah, Tuhan yang Maha Kuasa mengabulkan doa dan cita-cita kita untuk menghadirkan rumah sakit ini. Saya ingin mengingatkan bahwa prinsip dan kebijakan dasar yang ditempuh oleh pemerintah di bidang kesehatan adalah kita ingin fasilitas kesehatan dan pelayanan kesehatan di Indonesia makin ke depan makin berkualitas, makin mudah, makin terjangkau biayanya, dan bagi golongan tidak mampu, kita buat gratis. Itulah rumusan dasar dari prinsip pembangunan sektor kesehatan yang kita anut dan jalankan,” ujar Kepala Negara.
Dalam kesempatan itu SBY juga menyampaikan apresiasi kepada menteri terkait dan seluruh pihak yang telah melakukan langkah nyata untuk membangun RS PON ini. “Atas nama negara dan pemerintah, saya ucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Ibu Menteri Kesehatan dan semua pihak yang telah berhasil menghadirkan rumah sakit yang sudah ditunggu sejak beberapa tahun silam,” kata SBY.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi dalam laporannya menerangkan sejumlah hal utama dalam permasalahan kesehatan otak dan saraf. Penyakit otak dan saraf dapat menimbulkan kesakitan dan angka kematian yang tinggi, peningkatan usia harapan hidup berdampak pada proses penuaan organ tubuh termasuk otak dan jaringan saraf, dan peningkatan masalah kesehatan otak lainnya, seperti infeksi saraf akibat tumor otak, kelainan bawaan, dan lain-lain.
“Sebagai RS pusat neurologi yang mampu bersaing secara global, RS PON dilengkapi peralatan kesehatan berteknologi mutakhir, salah satunya CT Scan 250 slice. Dengan penyediaan sarana dan prasarana yang prima, serta peningkatan kualitas pelayanan, maka diharapkan keberadaan rumah sakit ini akan meningkatkan citra rumah sakit pemerintah di mata masyarakat, dimana juga mampu menyediakan pelayanan dengan kualitas tinggi,” Nafisah menjelaskan.
Secara substansi, lanjut Nafsiah, kualitas RS PON akan menjadi Center of Excelent dimana didalamnya terdapat Advance Clinical, Restoration & Rehabilitation, Education and Training, Basic Clinical and Comprehensive Research, Product Development, dan Community Policy Development.
RS PON berdiri di atas lahan seluas 11.955 m2 di kawasan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur. RS ini digagas sebagai upaya untuk dapat mengatasi permasalahan kesehatan otak dan saraf dengan menjadi pusat rujukan nasional serta mengembangkan pendidikan dan penelitian di bidang neurologi. Pemancangan tiang pertama pembangunan RS PON dilakukan pada 1 November 2011 dan telah dilakukan soft launching pada 1 Februari 2013.
Bangunan RS PON memiliki 11 lantai terdiri dai beberapa kategori ruang rawat inap, termasuk ruang rawat kelas III sebagai ruang rawat inap bagi pasien peserta PBI program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dijalankan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial bidang Kesehatan (BPJS Kesehatan).
Usai menyampaikan sambutannya, Presiden kemudian menekan sirene sebagai tanda diresmikannya RS PON ini. Setelah itu, SBY didampingi Ibu Ani meninjau berbagai fasilitas yang ada di rumah sakit tersebut.
Turut hadir dalam acara peresmian ini, antara lain, Menko Perekonomian Chairul Tanjung, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, dan Dirut RS PON Mursyid Bustami. Hadir pula Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Cahya Purnama.(pri/lin)