4 Tewas, Serangan Udara Israel Hantam Rumah Warga

anak-anak-gaza-korban-israelAnak-anak warga Gaza diselamatkan dalam serangan Israel.(rts)

TRANSINDOENSIA.CO – Serangan udara tentara Yahudi yang berlangsung Senin 14 Juli subuh waktu setempat menyasar rumah warga di wilayah Khan Yunis, bagian selatan jalur Gaza.

Pada Selasa (15/7/2014) dini hari, sebanyak 4 warga Palestina dikabarkan tewas akibat terkena serangan udara tentara zionis Israel.

Sadam Moamar dan istrinya Hanadai serta ayah mereka Mousa, semuanya tewas. Bahkan, tetangga mereka Maher Abu Mor juga tewas akibat serangan lain yang menghantam atap rumahnya

Di permukiman Al Nasir, sebuah rumah hancur oleh hantaman roket. Serangan lain juga menghancurkan sebuah bangunan pemerintah. Namun tak ada korban jiwa dalam serangan ini.

Dalam Operasi Protective Edge Israel yang telah dilakukan selama 7 hari, sudah 172 warga Palestina tewas. 70 Persen di antaranya adalah warga sipil, sementara itu korban luka-luka mencapai 1.100 orang.

Banyaknya korban jiwa karena serangan Israel menyasar rumah aktivis senior Hamas yang berlokasi di kawasan permukiman padat. Israel sendiri menyalahkan jatuhnya korban sipil kepada Hamas yang dituding berlindung di balik warga sipil Israel.

Hal ini juga menegaskan bahwa serangan tersebut dilakukan untuk menghancurkan kemampuan Hamas meluncurkan roket ke arah komunitas Israel.

Sejak konflik kembali memanas, Selasa pekan lalu milisi Hamas sudah menembakkan hampir 1.000 roket yang menyebabkan kerusakan dan setidaknya 5 korban luka. Namun tidak menjatuhkan korban jiwa di pihak Israel.

Selain itu, 4 personel tentara Israel dilaporkan luka ringan dalam serangan ke wilayah Gaza pada Minggu 13 Juli 2014.

Sementara itu, ribuan warga sipil Palestina sejak Minggu 13 Juli 2014, terpaksa meninggalkan rumah mereka di Beit Lahiya, kota yang berada di Jalur Gaza.

Mereka memilih mengungsi setelah adanya peringatan dari pihak Israel tentang serangan roket yang berisiko besar merenggut nyawa mereka. Serangan yang telah memasuki hari ke-7 ini diperkirakan akan terus memakan korban jiwa.(aln/fen)

Share