Kantor Bupati Bengkalis, Riau.(ist)
TRANSINDONESIA.CO – Kontraktor pengadaan proyek kapal cepat (speed boat) menunjukkan kekesalannya terhadap kebijakan pemerintah daerah yang tidak membayarkan hasil pekerjaan itu dengan membawa kapal ke halaman Kantor Bupati Bengkalis, Riau, kemaren.
“Saya kesal kepada Kabag (Kepala Bagian) Perlengkapan selaku Kuasa Penggguna Anggaran (KPA) yang tidak membayarkan hasil pekerjaan saya,” kata Azemi selaku rekanan terhadap Pemkab Bengkalis dari CV Joe & Co di Pekanbaru, Rabu (2/7/2014).
Ia mengaku kecewa pekerjaannya tidak kunjung dibayarkan terlebih pekerjaan itu telah selesai sejak akhir Desember 2013.
Sesuai surat perjanjian kerja (SPK), lanjutnya, proyek ini senilai Rp1,933 miliar.
Azemi mengatakan, tidak ada alasan tertulis dari pihak pejabat tersebut kenapa ia tidak mau membayar atas pekerjaan speed boat yang telah selesai sesuai kontrak kerja.
“Kalau ada alasan tertulis, tahu salah saya dimana. Tetapi ini tidak, Aulia selaku KPA tidak mau bayar,” kata Azemi.
Dengan dibantu puluhan pekerja, speed boat yang semula dilabuhkan di pelabuhan rakyat, Jalan Kelapapati Laut sekitar 3 kilometer dari Kantor Bupati, dinaikan ke darat.
Dengan menggunakan tiga buah gerobak, speed boat berbobot 3 ton lebih itu kemudian ditarik dan dilabuhkan di halaman Kantor Bupati di Jalan Jenderal Ahmad Yani Bengkalis.
Azemi kepada wartawan mengatakan, proyek pengadaan speed boat ini adalah proyek tahun anggaran 2013 di Bagian Perlengkapan, Setdakab Bengkalis.
Dengan bendera perusahaan CV Joe & Co dan selaku Direktur Saipul Bahari dan dukungan dari kalangan Bengkalis Marine Fiber, Azemi ikut tender dan menang.
Namun setelah speed boat berikut mesin Yamaha berkekuatan 200 PK selesai, kepala bagian perlengkapan selaku KPA tidak mau membayar hingga tahun anggaran 2013 berakhir.
Kemudian Pemkab menganggarkan kembali pada tahun 2014 ini dalam bentuk pembayaran utang kepada pihak ketiga.
“Sayangnya lagi-lagi tanpa alasan yang jelas sampai detik ini belum juga membayar sehingga saya mengalami kerugian senilai Rp1,933 miliar serta kerugian lainnya karena hasil pekerjaan tidak dibayar,” ucapnya.
Speed boat tersebut rencananya diperuntukkan untuk patroli Polres Bengkalis.
Kapolres Bengkalis, AKBP Andry Wibowo baru-baru ini sudah melakukan uji coba terhadap speed tersebut dan tidak ada persoalan.
“Semuanya baik dan tidak ada lagi masalah,” katanya.(ant/ful)