TRANSINDONESIA.CO – Sedikitnya 50 orang yang mengaku sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Yogyakarta, DIY, mendatangi kantor biro tvOne di Perumahan Regency Timoho sekitar pukul 22.00 WIB, Rabu (2/7/2014).
Info yang didapat di lapangan, massa dipimpin salah seorang anggota DPRD Kota Yogyakarta dari Fraksi PDI Perjuangan. Dalam aksinya tersebut, mereka melakukan orasi di depan kantor perwakilan tvOne Yogyakarta.
Mereka mengaku kecewa dan menilai tvOne telah melecehkan PDI Perjuangan karena mengait-ngaitkan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Mereka juga menilai, media massa cetak dan elektronik sudah tidak lagi netral dalam memberitakan tentang Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Setelah berorasi, aksi yang berlangsung 15 menit ini pun membubarkan diri. Namun mereka sempat melakukan aksi corat-coret dengan cat warna merah di depan kantor tvOne.
Aksi demo juga terjadi di kantor tvOne pusat, di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta. Sekitar 40 orang berorasi di depan kantor tvOne yang dijaga sejumlah anggota polisi.
Massa mulai berorasi pada pukul 00.00, Kamis 3 Juli 2014. Politisi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu berorasi sambil memprotes pemberitaan tvOne.
“Ini adalah fitnah yang sangat sistematis. Berpihak pada salah satu calon sah-sah saja. Namun ketika fitnah itu ditebar, itu anti-demokrasi namanya,” lanjut dia.
Masinton mendesak tvOne melakukan klarifikasi dan menunjukkan bukti atas pemberitaan yang mengaitkan PDI Perjuangan dan pasangan presiden yang diusung, Joko Widodo-Jusuf Kalla, dengan PKI.
“Jika tidak ada klarifikasi, kami akan duduk sampai besok,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Biro tvOne DIY-Jateng Hendrawan Setiawan saat dihubungi menyesalkan kejadian tersebut.
“Jika memang tidak suka dengan pemberitaan media sebaiknya gunakan UU Pers. Di situ kan ada hak jawab. Kami sesalkan kenapa harus ada tindakan anarki seperti ini,” kata Hendrawan.
Saat itu, kata dia, kantor biro tvOne Yogyakarta memang kosong.
“Karena keterbatasan personel, dan saat ini tim sedang ada penugasan ke luar kota, jadi memang kantor dalam keadaan kosong,” lanjut Hendrawan seperti dikutip dari vivanews.
Terkait dengan aksi yang dilakukan massa tersebut, rencananya dia akan melapor ke Polresta Yogyakarta. “Ya malam ini saya akan lapor dan buat pengaduan ke Polresta Jogja,” kata Hendrawan.(vv/yan)