TRANSINDONESIA.CO – Jumlah warga miskin di Indonesia bertambah 110 ribu jiwa dalam setahun terakhir. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin nasional pada Maret 2014 mencapai 28,28 juta orang. Padahal, pada Maret 2013, jumlah penduduk miskin di Indonesia sebanyak 28,17 juta orang.
Kepala BPS menjelaskan, meskipun terjadi peningkatan jumlah penduduk miskin dibandingkan Maret 2013, namun jika dibandingkan dengan angka kemiskinan pada September 2013, jumlah penduduk miskin relatif menurun.
“Pada September 2013, jumlah penduduk miskin tercatat 28,6 juta orang,” kata Suryamin di Jakarta, kemaren.
Dia melanjutkan, dari total penduduk miskin saat ini, sebanyak 10,5 juta orang berada di daerah perkotaan dan 17,7 juta orang berada di daerah perdesaan. Jumlah penduduk miskin sejak 2010 memang cenderung landai karena memang susah diturunkan, kecuali ada perlakuan khusus.
Dari segi penyebaran, jumlah penduduk miskin terbanyak berada di Pulau Jawa, yaitu mencapai 15,5 juta orang, diikuti Sumatra 6,07 juta orang, Sulawesi 2,1 juta orang, Bali dan Nusa Tenggara 2 juta orang, serta Maluku dan Papua 1,5 juta orang. Suryamin menerangkan, dalam periode Maret 2013-Maret 2014, garis kemiskinan yang dijadikan batas naik sebesar 11,45 persen dari Rp271.626 per kapita menjadi Rp302.732 per kapita.
“Peranan komoditas makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditas bukan makanan yang mencakup perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan, hingga mencapai 73,54 persen,” tutur dia. Menurut Suryamin, komoditas makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai garis kemiskinan relatif sama di perkotaan maupun perdesaan, yaitu beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, daging ayam ras, mi instan, gula pasir, serta tempe dan tahu.
Diraktur Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kementerian Sosial Hartono Laras mengatakan, kenaikan jumlah warga miskin terjadi karena pemerintah mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM). Dengan kenaikan harga BBM, kata dia, inflasi menjadi tidak terkejar oleh kompensasi yang diberikan oleh pemerintah.
Hartono melanjutkan, saat menaikkan harga BBM, pemerintah sudah memberikan berbagai kompensasi sebagai bantuan. Salah satunya adalah pemberian bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) untuk 15,5 juta rumah tangga sasaran selama empat bulan masing-masing Rp 150 ribu per bulan.
Namun, dia melanjutkan, berbagai bantuan sosial yang diberikan pemerintah tetap tidak bisa mengejar inflasi. Apalagi, tahun lalu beberapa wilayah di Indonesia mengalami gagal panen. Akibatnya, harga-harga kebutuhan pokok naik. “Ini mengakibatkan terjadinya kenaikan orang miskin pada bulan Maret ke September 2013 dengan jumlah hampir 400 ribu jiwa lebih,” ujar dia.
Hartono menerangkan, meskipun masih banyak penduduk miskin, namun penduduk Indonesia memiliki tingkat kebahagiaan yang tinggi. Berdasarkan data BPS, kata dia, sebanyak 50-75 persen penduduk Indonesia sangat bahagia, 75-100 persen bahagia, dan 25-50 persen kurang bahagia..
Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan, meningkatnya jumlah warga miskin akibat pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak tinggi. Selain itu, kualitas pertumbuhan ekonomi yang terjadi juga belum berpihak pada rakyat miskin.
Sebenarnya, kata Chairul, pemerintah sudah berusaha menbuat pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dan kualitasnya yang lebih inklusif.
“Tapi, (angka kemiskinan) ini sudah sampai ke kerak-keraknya,” kata Chairul. Dia berpandangan, upaya menurunkan angka kemiskinan saat ini sudah sangat sulit.
Data Kemiskinan
Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan segera berakhir. Selama setahun terakhir masa kepemerintahannya, jumlah penduduk miskin di Indonesia justru meningkat.
Tingkat Kemiskinan Maret 2013-Maret 2014
Daerah Jumlah Penduduk Miskin Persentase Penduduk Miskin
(juta orang) (persen)
Perkotaan
Maret 2013 10,39 8,42
September 2013 10,68 8,55
Maret 2014 10,51 8,34
Perdesaan
Maret 2013 17,78 14,28
September 2013 17,92 14,37
Maret 2014 17,77 14,17
Perkotaan+Perdesaan
Maret 2013 28,17 11,36
September 2013 28,60 11,46
Maret 2014 28,28 11,25
Penduduk Miskin Menurut Pulau Maret 2014
Pulau Jumlah (000 orang) Persentase (persen)
Sumatra 6.074,94 11,21%
Jawa 15.511,99 10,83%
Bali dan Nusa Tenggara 2.000,69 14,42%
Kalimantan 984,31 6,57%
Sulawesi 2.155,50 11,71%
Maluku dan Papua 1.552,58 23,15%
INDONESIA 28.280,01 11,25%
Sumber: BPS.(sis)