Mantaf, 10 Ribu TNI Kerja Bakti

tni-kerja-bakti TNI kerja bakti.(ist)

 

TRASINDONESIA.CO – Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan, yang mencanangkan program Gerakan Makassar’ta Tidak Rantasa/jorok (MTR) meminta bantuan personel Kodam VII/Wirabuana yang berjumlah 10 ribu itu untuk menggelar kerja bakti massal.

“Kami sangat berterima kasih kepada Pangdam atas perhatiannya dalam membangun dan menciptakan Makassar yang bersih dan nyaman dengan cara mengerahkan sebanyak 10 ribu personelnya membantu kami melakukan kerja bakti lompoa (besar),” ujar Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto di Makassar, Minggu (22/6/2014).

Ia mengatakan, 10 ribu personel tentara yang dilibatkan dalam gerakan bersih-bersih kota itu langsung berbaur dengan seluruh masyarakat serta aparat pemerintah lainnya.

Dia mengaku jika lepasnya Piala Adipura di tahun ini setelah direbut pada tahun 2013 lalu karena perilaku masyarakat yang sampai saat ini tidak berubah.

“Gemar MTR ini merupakan salah satu pilot project kami dalam menciptakan Makassar yang bersih dan nyaman. Tujuan kami melakukan ini agar perilaku masyarakat bisa berubah yang tadinya jorok bisa hidup bersih,” katanya.

Bukan cuma tentara dan masyarakat, gabungan pengusaha juga turut berpartisipasi dengan memberikan bantuan berupa 258 unit mobil truk, 5 unit backhoe loader dan 40.000 lembar kantong plastik sampah yang diserahkan langsung oleh Ketua Kadin Sulsel HM Zulkarnain Arief.

Dia menjelaskan, program MTR yang dicanangkannya itu akan mengubah perilaku masyarakat disemua tingkatan untuk bisa hidup bersih dan sehat dengan tidak selalu mengabaikan kebersihan.

“Program ini seperti mengubah mental dan sikap hidup sehingga cara pendekatan yang tepat tentu melalui dunia pendidikan mulai dari yang terendah hingga perguruan tinggi. Anak didik menjadi sasaran untuk menggerakkan program, sehingga kepala sekolah sebagai pemimpin di sekolah kita beri persepsi dan pemaparan soal ini,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Danny sapaan akrab wali kota juga memaparkan program lain yang terkait dengan Gemar MTR diantaranya LISA (Liat Sampah Ambil) serta Sampah Tukar Beras.

Menurut dia, program jangka panjang yang dicanangkannya itu akan menjadi tolak ukur atau bahan evaluasi bagi seluruh tenaga pendidik di Makassar dalam melihat tingkat efektivitasnya dalam 100 hari kerjanya.

“Ibarat kapal, saya sebagai nakhoda pemerintahan akan menyeleksi penumpang kapal yang layak ikut dalam pelayaran pemerintahan saya. Itu akan ditentukan setelah 100 hari pemerintahan ini. Untuk itu, kerja keras semua guru akan menentukan,” lanjutnya.

Selain menjanjikan evaluasi serta punisment bagi yang tidak mensukseskan MTR, arsitek lulusan Unhas ini juga menjanjikan hadiah umrah bagi kepala sekolah yang menjadi pelaksana MTR terbaik nantinya.(ant/jei)

Share
Leave a comment