Jamaah Haji Kota Kupang Terbanyak di NTT

kuota haji indonesia

TRANSINDONESIA.CO – Calon Jamaah haji asal Nusa Tenggara Timur (NTT) 2014 sebanyak 518 orang dengan jumlah terbanyak berasal dari Kota Kupang yaitu 143 orang dan sisanya tersebar di 21 kabupaten/kota dalam wilayah berpenduduk 4,8 juta jiwa itu.

Jumlah tersebut (518 orang) itu setelah ada pemotongan kuota sebanyak 20 persen dari tahun sebelumnya, sehingga dari total 650 orang hanya diberangkatkan 518 orang dari 21 kabupaten/kota di NTT dengan jumlah terbanyak berasal dari Kota Kupang,” kata Kepala Seksi Pengelolaan Keuangan Haji dan Informasi Haji Kemenag Kanwil NTT, Arsyad Karabi, di Kupang, kemaren.

Jadi menurut dia, yang akan berangkat tahun ini adalah peserta haji yang dari 20 persen tahun lalu, ditambah 60 persennya dari kuota sekarang.

Ia mengatakan banyaknya calon jamaah haji dari Kota Kupang itu, selain karena merupakan ibu kota provinsi NTT, di Kota yang berjuluk “Kota Kasih” itu terhimpun berbagai suku dan agama dengan tingkat penghasilan ekonominya lebih memadai ketimbang kabupaten lain di NTT.

Maka menurut dia, wajar saja jika dari tahun ke tahun jumlah calon jamaah haji yang menunaikan ibadah haji ke Tanha Suci lebih banyak dari kabupaten lainnya di daerah berbasis kepulauan itu.

Dia menyebut kabupaten Ende dan Manggarai Barat merupakan daerah yang menduduki posisi kedua dan ketiga dalam mengirimkan calon jamaah haji untuk melaksanakan Umrah di Tanah Suci dengan jumlah 58 dan 53 orang.

Menyusul Kabupaten Sikka sebanyak 42 orang dan Kabupaten Manggarai 33 orang, lalu Sumba Barat 27 orang dan Alor 24 orang, Ngada 21 orang, Timor Tengah Selatan 19 orang dan sisanya di Kaupaten Timor Tengah Utara, Flores Timur, Kabupaten Kupang, Sumba Timur, Lembata dan Rote Ndao.

Terkait Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH), katanya, masih mengacu pada nilai kurs dolar. Sebab itu naik atau tidak biaya BPIH tergantung kurs dolar pada saat pelunasan biaya haji.

“Apabila dolar turun, maka nilai rupiah naik, maka bisa jadi akan ada kenaikan BPIH, karena pelunasannya kan tergantung kenaikan dan pelemahan rupiah tersebut,” ujarnya.

Ia mengatakan untuk NTT setoran awal sekitar Rp25 juta dan hingga akhir pelunasan biaya haji bisa mencapai Rp35 juta per orang yang hendak berangkat menunaikan ibadah haji.

Sementara mengenai isu penyakit Middle East Respiratory Syndrome (MERS) yang mengintai para jamaah haji, Arsyad Karabi menyatakan tidak perlu khawatir berlebihan karena hingga saat ini WHO maupun pemerintah sendiri hingga saat ini belum mengeluarkan travel warning.

“Saat ini, yang terpenting para jemaah selalu menjaga kesehatan, makan makanan yang sehat, tidak ngoyo dan mengikuti larangan apa saja yang tidak boleh dilakukan selama mengikuti ibadah haji. Bila semua itu ditaati, Insyaallah tidak akan ada masalah,” katanya.(ant/sun)

Share
Leave a comment