Duh, 10 Tahun Jalan Desa Rusak Parah

jalan rusak parahIlustrasi jalan rusak.(dok)

 

TRANSINDONESIA.CO – Warga Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Muaratembesi, Kabuoaten Batanghari, Jambi, mengeluhkan jalan desanya yang kini rusak parah dan sudah 10 tahun tak tersentuh perbaikan oleh pemerintah setempat.

Reddy, warga Desa Tanjung Pasir, Sabtu mengatakan, jalan yang mengubungkan Desa Tanjung Pasir dan Desa Rambutan Masam itu merupakan satu-satunya akses bagi masyarakat untuk keluar desa.

“Saat ini jalan itu kondisinya rusak parah, bahkan sudah sulit dilalui saat hujan oleh sepeda motor sekalipun, karena banyak lobang besar,” katanya.

Reddy dan beberapa warga lainnya mempertanyakan kebijakan dan program Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Batanghari yang hingga kini tidak juga melakukan perbaikan terhadap jalan yang sudah 10 tahun tak tersentuh perbaikan.

Warga terus dibiarkan menderita dalam beraktivitas dengan jalan yang rusak parah itu, padahal jalan tersebut menjadi andalam warga Desa Tanjung Pasir.

Lukman, warga lainnya mengatakan, jalan tersebut juga menjadi jalan yang selalu dilintasi oleh anak-anak desa yang pergi ke sekolah. Jika datang musim penghujan, jalan ini tak bisa dilintasi oleh kendaraan roda dua.

Tak jarang para siswa harus berjalan kaki untuk menuju ke sekolah mereka. Seharusnya Pemkab Batanghari memprioritaskan perbaikan jalan tersebut, katanya.

Terkait dengan rusaknya jalan tersebut, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU Batanghari, Taufik mengatakan, Pemkab Batanghari melalui Dinas PU tahun ini sudah menganggarkan dana untuk perbaikkan jalan Desa Tanjung pasir.

Soal belum juga dilakukan perbaikkan, Taufik mengaku, pihaknya terkendala adanya salah satu jembatan di ruas jalan tersebut yang rusak, sehingga Dinas PU tidak bisa melakukan perbaikan seluruh jalan tersebut.

“Kita sudah melakukan survei, kalau dibangun harus sampai batas jembatan terlebih dahulu, setelah jembatan diperbaiki baru akan dilanjutkan,” katanya.

Menurut dia, walaupun sudah dianggarkan pada tahun 2014, tidak menuntup kemungkinan harus direvisi, semua itu tergantung persetujuan pihak yang memutuskan nantinya.

Sementara itu, Husen, seorang tokoh pemuda Batanghari mengatakan, Dinas PU Batanghari sudah banyak berjanji kepada masyarakat untuk memperbaiki jalan, namun hanya sebagian yang diraelisasikan.

Selain itu, perbaikan dan pembangunan jalan yang dilaksanakan, terutama jalan lingkungan, dikerjakan secara asal-asalan, salah satunya di Desa Mersam Kecamatan Mersam, yang belum lama dibangun sudah mulai rusak.(ant/dri)

Share
Leave a comment