Capaian PNPM Perkotaan di Sumut Untuk Lingkungan 90 Persen

pnpm-sumutLeader Konsultan Manajemen Wilayah (KMW) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan, Bajang Ahmadi.(dhona)

TRANSINDONESIA.CO – Pencapaian Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Sumatera Utara (Sumut) paling banyak atau sekitar 90% dialokasi untuk bidang lingkungan dibandingkan bidang lainnya seperti ekonomi. Wilayah yang mendapatkan bantuan bidang lingkungan tersebut yakni wilayah Medan yang menyebar di 149 kelurahan, selanjutnya Kabupaten Deliserdang dengan 101 kelurahan, Padang Sidempuan dengan 79 kelurahan, Pematangan Siantar dengan 53 kelurahan dan disusul 10 kabupaten kota lainnya di Sumut yang masuk dalam cakupan wilayah PNPM Perkotaan Sumut.

Hal ini dikatakan Leader Konsultan Manajemen Wilayah (KMW) Program Nasional Pemberdayaan

Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan, Bajang Ahmadi, saat Lokakarya Review PNPM Mandiri Perkotaan, Selasa (24/6) di Medan.

“Jadi yang terbanyak itu memang untuk bidang lingkungan yang mencakup perbaikan drainase, perbaikan infrastruktur jalan di desa dan lainnya. Yang menjadi titik fokus kita juga daerah di wilayah terpencil. Jadi perbaikan jalannya jalan yang kecil,” katanya.

Dijelaskannya, untuk capaian volume investasi lingkungan di Sumut tersebut disebutkannya berjumlah Rp45.744.443.000 yang bersumber dari APBN. Sementara dari APBD berjumlah Rp7.783.391.500 yang diperuntukan pada perbaikan jalan sebanyak Rp26,8 miliar dari APBN, perbaikan drainase RP12,1 miliar, jembatan Rp2 miliar, perumahan Rp327 juta, MCK sekitar Rp523 juta, gerobak sampah Rp7,3 juta, air bersih Rp34,2 juta, air bersih tahap kedua Rp547 juta, irigasi Rp860 juta, sarana kesehatan Rp13 juta, saluran pembuangan limbah Rp940 juta, tambatan perahu Rp142 juta, dan anggaran lainnya sebanyak Rp784 juta.

“Kalau untuk tahun 2014. Datanya masih dalam proses. Maret 2015 program ini telah kita hentikan.

Jadi sebelum Maret 2015, semua program sudah kita realisasikan,” katanya yang didampingi, Satker Tarukim, Restiono Nurhadi, Program Director untuk wilayah Sumbar, Sumut, Riau dan Kepri, Ferry Setiawan, serta Tenaga Ahli Monitoring dan Evaluasi, Roby Batubara.

Ditambahkan Program Director untuk wilayah Sumut, Sumbar, Riau dan Kepri, Ferry Setiawan menyatakan, PNPM ini sebenarnya telah ada di Indonesia sejak tahun 1999. Hanya saja namanya yang berbeda. Sebelumnya,  namanya Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan.

“Dipemerintahan SBY bisa saja program ini ada lagi. Bisa saja namanya juga kembali berubah, atau bisa saja tidak ada lagi,” katanya.

Program yang dilakukan PNPM Mandiri Perkotaan sendiri merupakan program-program yang dilakukan untuk mengentaskan kemiskinan. Selain perbaikan lingkungan, PNPM Mandiri Perkotaan juga melakukan pendampingan ekonomi ke pelaku UKM agar bisa mandiri dan mencari peluang usaha baru.

Untuk capaian pada bidang ekonomi tahun 2013 yang berasal dari APBD berjumlah Rp107.730.000, dan yang berasal dari Swadaya berjumlah Rp4.850.000. Pada bidang sosial, capaian volumen investasi yang berasal dari APBD berjumlah Rp533.375.000, dan dari swadaya berjumlah Rp185.542.000 juta.

“Harapan kami PNPM ini tetap ada di pemerintahan selanjutnya. Karena program-programnya memang membantu masyarakat,” tutur Satker Tarukim, Restiono Nurhadi.(dhona)

Share
Leave a comment