Cantiknya Aya, Putri Presiden Baru Mesir

Aya -Putri-Presiden-Mesir Putri Jenderal Abdel Fatah al-Sisi (paling kanan), Aya Abdel Fatah al-Sisi. (Twitter)

TRANSINDONESIA.CO – Jenderal Abdel Fatah al-Sisi semakin menjadi sorotan sejak menggulingkan Presiden Mesir sebelumnya, Mohamed Morsi pada Juli 2013. Begitu pula dengan anggota keluarganya, yang kemudian menjadi incaran para pemburu berita.

Seperti dikutip Liputan6.com dari Al Arabiya, Rabu (4/6/2014), al-Sisi adalah ayah dari 4 orang anak. 3 Putra 1 putri.

Ketiga putra Panglima Angkatan Bersenjata Mesir itu bernama Mustafa, Mahmoud, dan Hassan. Sementara seorang lainnya adalah si cantik Aya Abdel Fattah al-Sisi.

Istri al-Sisi, Entissar Amer adalah sepupu dari pihak ibunya. Dalam wawancara TV baru-baru ini, al-Sisi mengatakan telah mencintai sang istri sejak SMA, dan menikahinya setelah lulus sekolah pada 1977. Lalu Amer telah mendedikasikan hidupnya untuk membesarkan keempat anak mereka.

Menurut pengamat kepada Al Arabiya News Channel, Amer tidak suka tampil di depan publik kecuali benar-benar diperlukan. Dan atas dasar itu, orang-orang pun percaya bahwa Amer berperan penting dalam kehidupan al-Sisi dan anak-anaknya.

Meskipun Amer memiliki kesempatan untuk melakukan pekerjaan sebagai pendamping petinggi di Mesir, dia selalu menolak dan lebih memilih untuk merawat keluarganya di rumah.

Pada Februari tahun ini, Amer resmi muncul di depan publik untuk pertama kalinya. Ia terlihat duduk di samping suaminya dalam upacara militer di Kairo.

Amer mengenakan penutup kepala niqab, dan duduk di samping suaminya. Warga Mesir melalui media sosial pun dengan cepat bereaksi terhadap penampilan pertama Amer.

Bahkan kemudian, pengguna Twitter memuji dia sebagai Ibu negara Mesir atau Mesir First Lady, dan menyatakan bahwa  memang di balik setiap orang besar ada seorang wanita hebat.

Dibalik itu semua, sepak terjang komandan militer Mesir kelahiran 19 November 1954 ini yang paling menjadi sorotan. Ia menjadi dalang utama dalam mendepak Presiden Mesir sebelumnya, Mohamed Morsi. Ia melakukan kudeta pada 2013 untuk menggulingkan pemerintahan Morsi, yang disusul protes massa terhadap Morsi dan pemerintahannya.

Setelah kudetanya berhasil, al-Sisi kemudian diangkat sebagai Deputi Pertama Perdana Menteri, merangkap jabatan sebagai Menteri Pertahanan. Lalu pada 26 Maret 2014, ia mengonfirmasi akan mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan presiden 2014.

Jenderal Abdel Fatah al- Sisi selangkah lagi menjadi presiden Mesir baru sejak 3 Juni 2014 waktu setempat. Kini mantan menteri pertahanan itu memimpin Mesir setelah kepemimpinan Mohamed Morsi.

Seperti dilansir dari Washington Post, komisi pemilihan negara itu mengumumkan al-Sisi meraih 96,1 persen suara dalam pemilihan presiden yang digelar pekan lalu. Ia mengalahkan Hamdeen Sabahi, seorang politisi sayap kiri.

Sebelumnya, pria berusia 59 tahun itu juga bertekad untuk melenyapkan eksistensi Ikhwanul Muslimin di Mesir, jika ia terpilih sebagai presiden. Namun bagaimana nasib mereka setelah al-Sisi memenangi pemilihan tersebut belum diketahui pasti.(sis)

Share
Leave a comment