Rohil Akan Miliki Bandara

Bandara Sultan Syarif Kasim-IIBandara-Sultan-Syarif-Kasim-II, Pekanbaru.(Syaiful)

 

TRANSINDONESIA.CO – Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Provinsi Riau, yang berada di wilayah pesisir dikabarkan akan segera memiliki bandar udara untuk dilintasi pesawat pemerintahan dan komersial.

“Untuk ganti rugi lahan Bandara Teluk Bano I, Kecamatan Bangko Pusako, Kabupaten Rokan Hilir dipastikan tuntas pembayarannya tahun ini dan direncanakan pembangunan fisik bandara dilakukan secara bertahap,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Rokan Hilir, M Job Kurniawan kepada pers di Pekanbaru lewat pesan elektronik yang diterima, Senin (30/6/2014).

Ia mengatakan, pihaknya sudah menyurvei ke lokasi pembangunan dan mengukur areal dengan melibatkan Badan Pertanahan Nasional.

“Makanya tahun ini kami selesaikan semua persoalan ganti rugi tersebut agar ke depan tidak lagi ada kendala soal lahannya,” kata dia.

Kurniawan kembali mengatakan, untuk jumlah keseluruhan yang akan diganti masih dalam inventarisasi, artinya data penerima sudah dilakukan perekapan serta dihitung oleh Tim Independen yang dibayar pemerintah daerah.

Untuk rekap data penerima ganti rugi menurut dia sudah ada, dan sebelumnya, sudah didatangkan Tim Independen untuk melakukan tugas di lapangan tersebut.

“Meski demikian, dalam pengerjaannya akan dilakukan bertahap dengan anggaran sharing dari pemerintah pusat,” kata dia lagi.

Ia mengatakan, rencana pembangunan Bandara Teluk Bano I telah mendapat izin dari Kementerian Perhubungan.

Saat ini di Provinsi Riau telah terdapat tujuh bandara, pertama adalah Bandara Pinang Kampar yang terletak di selatan Kota Dumai, dekat dengan kompleks perumahan PT Chevron Pacific Indonesia (CPI).

Bandara ini memiliki panjang landasan pacu 1.800 meter x 45 meter dengan tipe aspal (ASP). Bandara ini terutama sekali digunakan untuk kepentingan perusahaan minyak yang beroperasi di Kota Dumai seperti PT (Persero) Pertamina dan PT CPI.

Kemudian ada Bandara Japura di Kabupaten Indragiri Hulu yang pada dasarnya melayani perhubungan udara dari dan ke Kota Rengat, ibu kota Kabupaten Indragiri Hulu.

Japura memiliki letak yang strategis karena dilintasi oleh Jalan Raya Lintas Timur Sumatera.

Ketiga adalah Bandara Tuanku Tambusai di Kabupaten Rokan Hulu yang terletak di Desa Danausati, Kecamatan Rambah Samo.

Bandar udara ini memiliki ukuran landasan pacu 1.300 x 23 meter.

Keempat, Bandara Tempuling di Kabupaten Indragiri Hilir yang dibangun sebagai upaya pemda setempat untuk membuka isolasi daerahnya.

Selanjutnya adalah Bandara Sultan Syarief Haroen II di Kabupaten Pelalawan yang terletak di Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, tepatnya di komplek PT Riau Andalan Pulp and Papper (RAPP), Pangkalan Kerinci dan pesawat yang mendarat adalah sejenis Beechcraft B1900D.

Keenam yakni Bandara Sei Selari di Kabupaten Bengkalis yang dikenal juga dengan nama Bandara Sungai Pakning.

Ini merupakan bandara mili PT Pertamina yang terletak di Sungai Pakning, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, memiliki ukuran landasan pacu 1.900 m x 30 meter.

Terakhir adalah Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru yang terletak di Kota Pekanbaru dan sebelumnya bernama Bandara Simpang Tiga.(ant/ful)

Share