WHO Peringatkan Afrika Barat Penyebaran Ebola

tempat-tidur-kosong-di-liberiaTempat tidur yang kosong tampak di sebuah rumah sakit di Liberia, sesudah rumah sakit itu ditinggalkan pasien dan para perawatnya dengan merebaknya kasus ebola di Monrovia, Liberia (17/6/2014).(ap)

 

TRANSINDONESIA.CO – Dalam konferensi pers di Jenewa hari Jumat (27/6/2014), pejabat medis WHO Dr. Pierre Formenty mengatakan para pejabat kesehatan di Pantai Gading, Mali, Senegal dan Guinea Bissau mesti waspada.

Hampir 400 orang telah meninggal sejak Ebola muncul lagi bulan Februari lalu, sehingga membuatnya sebagai wabah virus paling mematikan di kawasan itu.

Sebagian besar infeksi terjadi di Guinea, tetapi para pejabat kesehatan di Liberia dan Sierra Leone juga harus mengatasi kasus-kasus virus itu, yang tampaknya menyebar.

Hari Jumat, Sierra Leone memperingatkan bahwa menampung orang yang terinfeksi virus Ebola merupakan tindak kejahatan serius. Kementerian kesehatan negara itu mengatakan sejumlah pasien yang terinfeksi telah meninggalkan rumah sakit atas kehendak mereka sendiri di distrik Kenema selatan, dan mereka tampaknya bersembunyi.

Tanggal 2 Juli, WHO akan mengadakan pertemuan para menteri kesehatan dari 11 negara guna mencari cara-cara untuk mencegah penyebaran virus itu.

Ebola ditandai dengan gejala demam, muntah-muntah, diare, dan dalam banyak kasus, pendarahan internal dan eksternal. Belum ada vaksin atau obat untuk penyakit ini.(voa/fen)

Share