Wimar Minta Maaf Lewat Twitter

wimar-witoelarWimar Witoelar

 

TRANSINDONESIA.CO – Wimar Witoelar melalui akun Twitter dan Facebooknya akhirnya meminta maaf telah ikut menyebarkan foto barisan pendukung Prabowo-Hatta dengan latar belakang sejumlah tersangka teroris, dan Presiden Soeharto.

Lewat akun Twitternya,  Wimar menulis, “Saya minta maaf telah meneruskan gambar yang mengasosiasikan organisasi Anda (Muhammadiyah) dengan Prabowo,” tulis Wimar, Kamis (19/6/2014).

Foto berjudul “Gallery of Rogues.. Kebangkitan Bad Guys” memang menimbulkan banyak kecaman di media sosial. Foto kontroversial itu diunggah simpatisan Joko Widodo-Jusuf Kalla ini pada 15 Juni 2014 pukul 17.00 WIB. Dalam foto tersebut ada gambar Prabowo dan Hatta berada di bagian tengah.

Sementara, di sebelah kiri Prabowo berbaris eks Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Menkominfo Tifatul Sembiring, Abubakar Baasyir, dan Habib Rizieq. Berada di sebelah kanan Hatta Rajasa berurutan adalah Ketum PPP Suryadharma Ali, Ketum Golkar Aburizal Bakrie, Presiden PKS Anis Matta, dan AA Gym.

Di bawah foto para tokoh tersebut dipasang parpol koalisi pengusung Prabowo-Hatta. Juga sejumlah ormas yang sebenarnya tidak ikut terlibat dukungan ke Prabowo-Hatta. Lambang ormas yang dimunculkan antara lain Muhammadiyah, MUI, FPI, Hizbut Tahrir Indonesia, dan lainnya.

Yang mengejutkan sejumlah foto teroris berada di latar belakang barisan pendukung Prabowo-Hatta dan ormas-ormas itu. Antara lain Ali Imron, Imam Samodra, Amrozi, Osama Bin Laden. Selain itu juga ada foto Presiden RI kedua Soeharto.

Tak hanya di Twitter, Wimar juga menyampaikan permohonan maaf di akun Facebooknya. Permintaan Wimar mendapat respon dari sejumlah pengikutnya di media sosial.  “@wimar sudah mengaku salah atas twit dan gambar tak elok itu. Semoga Allah memberinya hidayah,” tulis salah satu pengikutnya dengan akun @abudanesh.

Sementara itu, Ketua Lajnah Faaliyah DPP Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Muhammad Rahmat Kurnia, yang logo ormasnya juga terpasang dalam foto itu mengatakan tidak mau meladeni cara provokasi yang dilakukan Wimar. Menurutnya, apa yang ditunjukkan Wimar itu memperlihatkan kualitas dirinya sesungguhnya. “Kita kan ngerti itu menujukkan kualitas dia kayak apa itu. Kalau kualitas ya itu sama semua orang sudah tahu. Pemikiran dia dangkal,” ujar Rahmat.

Dia menuturkan, yang dilakukan Wimar memperlihatkan ketidakpahaman terhadap konstelasi peta politik. Secara langsung, unggahan Wimar diartikan sebagai kebencian terhadap umat Islam dan tidak menyukai Prabowo Subianto serta Presiden Soeharto.

Rahmat mengatakan, pihaknya tidak mau meladeni apa yang sudah diperbuat Wimar. Menurutnya, HTI itu tidak ingin terpancing sehingga terkesan membela salah satu kubu capres-cawapres.

“Ah, ora ono (tuntutan hukum). Enggak penting. Sama gilanya kalau ladenin Wimar. Itu parah, kita ngalah aja. Gak waras kalau ladenin. Kita tidak ingin campur ikutan,” tandas Rahmat.(pi/sof)

Share