SBY Didesak Laporkan Mafia Migas ke KPK

Kapolres Lombok Tengah diperiska KPK

TRANSINDONESIA.CO – Sejumlah massa yang mengatasnamakan Solidaritas Kerakyatan Khusus Migas menuntut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada masa akhir jabatannya memberikan kinerja yang baik kepada masyarakat.

Salah satunya dengan melaporkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membongkar kasus korupsi di sektor Migas.

Demikian seruan tersebut disampaikan Direktur Solidaritas Kerakyatan Khusus Migas, Ferdinand Hutahayan kepada wartawan di depan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (10/6/2014).

“Memberantas Mafia Migas, bagi SBY itu merupakan bukti valid bahwa SBY yang selama ini diduga sebagai pelindung mafia migas ternyata tidak benar. Hanya satu cara, SBY mengadukan mafia migas ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),” ujarnya.

Trans Global

Menurut Ferdinand, meski kaya dengan sumber daya alamn di bidang Migas, Indonesia terus bergantung pada bahan bakar minyak impor. Dia mencurigai pemerintah diduga ikut mengamini agar Indonesia tetap mengimpor migas dengan tujuan dapat komisi dan dimanfaatkan penjahat kerah putih.

Seperti dugaan adanya penyelewengan sektor Migas yang melibatkan sosok mantan Menteri Kordinator Perekonomian Hatta Rajasa, sekaligus besan dari presiden sendiri.

“Jadi siapa yang menjadi direksi dan komisaris di Pertamina, juga keluar dari kantong mafia. Jika SBY gagal membasmi mafia di sektor migas dan malah menyuburkan, ini jadi pertanyaan. SBY tahu tapi kenapa tidak dibasmi,” ujar Ferdinand.

Karena itu, atas nama masyarakat Indonesia, pihaknya meminta SBY bersikap adil dan tidak tebang pilih kepada siapapun yang terlibat dalam kasus korupsi migas dengan ikut mendorong penegakan hukum bukan melindungi.

“SBY Doktor ekonomi. Masa dalam 10 tahun berkuasa tidak mendirikan pengolahan minyak yang bisa memasok kebutuhan dalam negeri. Kenapa? Silakan dijawab oleh SBY,” pungkas Ferdinand.(lp6/fer)

Share