TRANSINDONESIA.CO – PT BNI Life Insurance memasuki fase transformasi kedua dengan bergabungnya Sumitomo Life Insurance Company, terhitung sejak 9 Mei 2014.
Dengan demikian, BNI Life telah menjadi perusahaan asuransi kehidupan (jiwa) patungan (joint venture).
Direktur Utama BNI Life A Junaedy Ganie mengatakan, sejak 9 Mei 2014, Sumitomo Life telah menjadi pemegang saham di BNI Life dengan kepemilikan saham sebesar 39,9 persen.
Meski demikian, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) tetap menjadi pemegang saham pengendali sebesar 60 persen, sisanya dimiliki Yayasan Kesejahteraan Karyawan (YKP) BNI dan Yayasan Danar Dana Swadharma (YDD) masing-masing 0,000003 persen.
“Fase pertama transformasi BNI Life terjadi pada 20 September 2011 yang ditandai dengan pergantian susunan komisaris dan direksi. Pada masa itu, manajemen melakukan akselerasi bisnis dan internal,” kata dia pada acara media gathering BNI Life di Bandung, Jawa Barat.
Junaedy menjelaskan, bergabungnya Sumitomo Life bersama BNI sebagai pemegang saham BNI Life semakin memperbesar kesempatan BNI Life untuk membangun pertumbuhan usaha yang berkelanjutan. Pada 2013, BNI memiliki aset sebesar Rp 386 triliun dan aset Sumitomo Life mencapai Rp 3.281 triliun.
“Kerja sama strategis ini meningkatkan ekuitas BNI Life menjadi Rp 4,6 triliun. Peningkatan modal perusahaan itu menjadikan BNI Life sebagai salah satu perusahaan dengan modal terbesar di Indonesia. Aset kami juga tumbuh menjadi Rp 7,9 triliun,” kata dia.
Dengan bergabungnya Sumitomo Life, rencana bisnis BNI Life ke depan akan dirancang kembali sesuai kesepakatan kedua pihak. Sumitomo Life juga akan menempatkan dua orang direksi berkewarganegaraan Jepang. Menurut dia, kedua calon direksi BNI life tersebut sudah menjalani uji kelayakan (fit and proper test) di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Mereka adalah Kazuhiko Arai dan Hirokazu Todaka. Perseroan mengharapkan mereka dapat lulus fit and proper test yang hasilnya diperkirakan akan disampaikan ke manajemen BNI Life dalam 2-3 minggu ke depan.
“Dua direksi tersebut, yakni Todaka akan menjabat direktur risk management dan Arai menjabat direktur bancassurance. Kami ingin menjadikan bancassurance sebagai tulang punggung perusahaan,” jelas dia.(ivd/din)