Terdakwa Anas Urbaningrum usai membacakan eksepsinya.(ant)
TRANSINDONESIA.CO – Terdakwa perkara dugaan suap dan pencucian uang, Anas Urbaningrum mengingatkan agar proses persidangan berjalan dengan adil dan tanpa intervensi dari penguasa mana pun.
Hal itu diungkapkan Anas dalam eksepsi (nota keberatan) pribadinya yang dibacakan dalam sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jumat (6/6/2014).
Pernyataan itu terlontar lantaran bekas Ketua Umum Partai Demokrat (PD) tersebut khawatir menyusul adanya pesan singkat dari Ketua Umum sekaligus Ketua Majelis Tinggi PD, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada beberapa kader utama partai tersebut pada tanggal 19 Oktober 2013.
Menurut Anas, dalam poin enam di pesan singkat tersebut menyatakan SBY akan menghadapi dirinya secara serius setelah pemilu legislatif.
“Apakah yang dimaksud sebagai ‘akan menghadapi saya secara serius setelah lewat pemilu legislatif’ berarti ancaman terhadap proses dan hasil persidangan yanga adil?” tanya Anas dalam eksepsinya.
Apalagi, Anas menilai telah ada preseden tidak baik, yaitu dugaan desakan ke Komisi Pemberantasan Korupsi dari Presiden RI sebelum penetapan dirinya sebagai tersangka
Namun akhirnya Anas percaya bahwa Majelis Hakim tidak akan terintervensi oleh kekuasaan tersebut. Sehingga, persidangan akan berjalan dengan adil.
“Saya sangat berharap seluruh rangkaian proses dan hasil persidangan berjalan objektif, adil, dan mandiri tanpa tekanan dari tangan-tangan kekuasaan dan opini yang diorkestrasi,” ujar Anas.
Seperti diketahui, kubu Anas selalu menduga ada kriminalisasi dibalik kasus hukum yang menjerat mantan Ketua Umum Partai Demokrat tersebut.
Hal itu terlihat, seusai penetapan tersangka dirinya oleh KPK pada Februari 2013, Anas menyatakan pengunduran dirinya dari kursi ketua umum Partai Demokrat.
Namun, dalam pidato politiknya, Anas menegaskan bahwa ada settingan dalam kasusnya dan dirinya dikriminalisasi. Oleh karena itu, dia lantas menegaskan akan membuka siapa-siapa saja yang terlibat.
Kemudian, usai diputuskan ditahan pada Jumat, 10 Januari 2014, Anas sempat kembali membuat pernyataan yang mengejutkan, yakni berterima kasih kepada SBY. Dia juga menyatakan mengatakan semoga penahanannya menjadi kado tahun baru bagi SBY.(sp/fer)