Erupsi Sangeang Api, 44 Nelayan Menghilang

gunung-sangeang-api-vulkanikErupsi Gunung Sangeang Api memuntahkan debu vulkanik.(ist)

TRANSINDONESIA.CO – Meski belum ada dinyatakan korban, pasca meletusnya Gunung Sangeang Api di Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), sejak Jumat (30/5/2014) sore, sedikitnya 44 nelayan dari berbagai daerah dinyatakan menghilang di areal perairan gunung api tersebut.

Para nelayan itu diketahui menghilang saat tengah mencari ikan di perairan tersebut. Hingga Minggu (1/6/2014), tim Search and Rescue (SAR) masih menyisir perairan sekitar.  Pencarian dititiberatkan pada wilayah barat arah pegunungan Sangeang Api.

Menghilangnya para nelayan tersebut mulanya berdasarkan keterangan dari sejumlah rekan para nelayan. Mereka mengatakan sebelum Gunung Sangeang Api mengamuk pada Jumat sore, mereka tengah membeli makanan tambahan di sekitaran Desa Sangeang.

Sebanyak 44 nelayan tersebut berangkat dari Benoa, Bali, pada Kamis (29/5/2014) dan menuju perairan Sangeang menggunakan sekitar enam kapal ikan.

Kapal ikan itu antara lain Asi Segara 57, Kosong Mas 2, Ipin Putra, dan Sri Dewata. Salah satu rekan nelayan, Hamzah, menjelaskan sebelum Sangeang Api meletus, mereka melihat dengan jelas tanda-tanda akan mengamuknya gunung tersebut, seperti muncunya awan hitam. “Cuaca gelap. Lihat kapal lain enggak bisa. Pada nangis semua di kapal,” kata pria paruh baya itu pada Minggu.

Setelah Hamzah dan sejumlah rekan lainnya tiba di perkampungan, Gunung Sangeang Api langsung meletus selama sekitar 1 jam. Hamzah pun langsung mengontak temannya yang lain melalui radio, tapi tidak ada jawaban.  “Dari enam kapal yang hilang itu, saya perkirakan ada 44 nelayan di dalamnya,” ucapnya. Hamzah beserta nelayan lain pun langsung melaporkannya kepada pihak berwenang.(mtv/jei)

 

Share