Pertamina Diminta Tunda Pelaksanaan Koneversi Gas Elpiji

pertamina

TRANSINDOENSIA.CO – Ketua DPRD Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Sigit K Yunianto meminta kepada pihak PT Pertamina Region VI Kalimantan untuk menunda pelaksanaan konversi minyak tanah ke gas elpiji 3 Kg di daerah tersebut.

“Permintaan penundaan tersebut terkait masih banyak warga Palangka Raya yang belum mendapatkan kompor dan gas elpiji 3 Kg dan kurangnya sosialisasi penggunaan gas elpiji yang saat ini dinilai kurang menyeluruh dirasakan masyarakat setempat,” katanya di Palangka Raya, Sabtu (10/5/2014).

Pihaknya juga sudah mengirim surat kepada pihak PT Pertamina Region VI Kalimantan untuk segera menunda pelaksanaan program konversi minyak tanah ke gas elpiji 3 Kg khususnya di kota Palangka Raya.

Pihak PT Pertamina seharusnya mampu memberikan sosialisasi maupun dalam pembagian kompor dan tabung gas elpiji 3 Kg khususnya kepada masyarakat ‘Kota Cantik’ Palangka Raya, apabila tidak memungkinkan terpakasa di tunda dulu bukan berarti tidak mendukung program konversi tersebut.

Selama ini pihak PT Partamina tidak pernah ada koordinasi dan melibatkan pemerintah kota setempat, sehingga dalam pengawasannya dinilai lemah dalam pendistribusian tabung gas elpiji 3 Kg di tengah-tengah masyarakat.

Dan pihaknya bukan tidak mendukung program konversi tersebut, namun perlu ditilik apakah sudah siap atau belum program tersebut diterapkan.

Politisi PDIP itu juga mengakui untuk harga mitan di eceran sudah menembus harga berkisar antara Rp10-Rp14 ribu per liternya. Ini yang menjadi persoalan dan beban masyarakat setempat, tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kota Palangka Raya, Berthie Benyamin pernah mengatakan bahwa pihak PT Pertamina Region VI Kalimantan untuk lebih transparansi terhadap penyaluran konvensi minyak tanah ke gas elpiji 3 Kg.

“Kami hanya sebatas membantu mendata bukan dalam hal pengawasan, namun seharusnya pihak PT Pertamina bisa saling transparansi dan berkoordinasi kepada pemerintah kota terkait penyaluran konvensi minyak tanah ke gas elpiji 3 Kg khususnya di kota Palangka Raya,” ucapnya.

Ia juga mengungkapkan perlu adanya program pengawasan untuk penyaluran konvensi minyak tanah ke gas elpiji 3 Kg yang hingga saat ini mulai langka dan susah untuk di dapatkan, jangan sampai masyarakat kota Palangka Raya menjadi sengsara atas konvensi minyak tanah ke gas elpiji 3 Kg.(ant/tan)

 

Share
Leave a comment