Benda Langit Besar di Melbourne

benda langit    WNI di Melbourne Juga Lihat Benda Langit Besar Jatuh ke Bumi

TRANSINDONESIA.CO – Warga di Australia heboh atas adanya benda langit besar yang jatuh dari langit menuju daratan. Awalnya, warga di Queensland Australia, melaporkan bahwa mereka melihat ada benda terbakar berukuran besar jatuh dari langit dan jatuh dengan suara keras ibarat bom hari Kamis, 16 Mei 2014, sekitar jam 18.30 waktu setempat. Benda tersebut menyerupai bola berukuran besar dengan ‘ekor’ biru dan oranye.

Namun, seorang warga negara Indonesia (WNI) yang ada di Melbourne sebelumnya melihat benda bercahaya jatuh dari langit. Ia melihat benda tersebut saat berada di Yarra River dan sempat diabadikan.

“Foto ini saya ambil di Yarra River Melbourne pagi hari tanggal16 mei pukul 06.56 saat menanti sunrise. kameraku menangkap seperti ada benda yang jatuh dari langit. entah masih berhubungan dengan benda yang jatuh di sore harinya atau tidak saya tidak tahu,” kata Emem WNI yang berada di Melbourne, Sabtu (17/5/2014).

Emem awalnya tidak menyadari ada benda langit besar jatuh dari langit. Ia baru sadar ketika memotret di Yarra River dan kameranya menangkap objek tersebut.

Ia pun tidak tahu jenis apa benda langit yang jatuh tersebut. Akan tetapi ia baru sadar saat membaca berita bahwa ada benda besar jatuh dari langit ke daratan Australia.

“Saya tidak tahu karena sepertinya itu sangat jauh dan saya tidak menyadarinya. baru sadar setelah baca berita tentang benda jatuh yang sempat terekam foto seseorang pada sore harinya,” ujarnya.

Menurut ahli astronomi Owen Owen Bennedick, dari observatorium Wappa Falls di kawasan Sunshine Coast, benda itu bukanlah meteorit, melainkan pecahan satelit yang kembali memasuki atmosfir bumi.

“Setiap logam atau plastik yang merupakan bahan pembuat satelit akan terbakar di temperatur yang berbeda-beda, dan memiliki spektrum warna yang berbeda,” katanya.

Peristiwa jatuhnya serpihan satelit ke bumi makin sering terjadi, jelas Bennedick. Namun, belum tentu dampaknya sedahsyat yang terlihat.

“Dari pengalaman saya, banyak orang yang mengira [obyek itu] mendarat di bukit terdekat, padahal sebenarnya jatuhnya ratusan kilometer dari mereka. Terlihat dekat tapi belum tentu,” ujarnya.(TRB/SIS)

Share
Leave a comment