5 BUMN Berminat Bangun BSB

bandara samarinda

TRANSINDONESIA.CO – Sebanyak lima Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berminat menanamkan modalnya untuk membangun sisi udara Bandara Samarinda Baru (BSB) di Kota Samarinda, Kalimantan timur (Kaltim), setelah PT Persada Investmen batal mengerjakannya.

“Lima BUMN sudah menyatakan berminat dan bergabung untuk menuntaskan sisi udara BSB. Setelah itu baru kami bicarakan solusi bagaimana sistem pendanaanya,” ujar Menteri BUMN RI Dahlan Iskan ketika meninjau lokasi pembangunan sisi udara BSB di Samarinda, Sabtu (24/5/2014).

Dalam kesempatan itu, Dahlan juga meminta restu semua warga Kaltim agar rencana ini bukan hanya sekedar rencana, tetapi akan bisa dibuktikan.

Dia juga meminta doa kepada semua warga agar pembangunannya cepat terealisasi karena keberadaan bandara yang representatif di Samarinda sudah menjadi kebutuhan.

Dia juga mengaku sudah melakukan komunikasi dengan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak soal rencana lima BUMN bergabung untuk melanjutkan pembangunan BSB.

Lima BUMN yang akan diajak mengerjakan pembangunan landasan pacu BSB adalah PT Wijaya Karya, PT Adikarya, PT Waskita Karya, PT Pembangunan Perumahan, dan PT Hutama Karya.

Dahlan juga berniat menggandeng PT Angkasa Pura I untuk bergabung dalam pembangunannya agar ada penambahan dana untuk mengerjakan landasan pacu, sehingga semua perusahaan yang akan melalukan konsorsium itu bisa cepat melakukan pekerjaan.

Menurutnya, dukungan dari lima BUMN tersebut tidak lain sebagai bentuk kepeduliannya terhadap pembangunan BSB yang tidak kunjung tuntas.

Di sisi lain, keberadaan BSB menjadi salah satu faktor penting dalam penunjang percepatan pembangunan di Kaltim umumnya dan di Samarinda khususnya yang sebagai Ibu Kota Provinsi.

Dia juga mengatakan bahwa sebagian besar fasilitas penunjang bandara seperti gedung terminal, akses jalan, tower komunikasi, hingga gedung perumahan dan perkantoran (sisi darat) sudah selesai dibangun semua.

Dia menyayangkan jika fasilitas lainnnya tidak segera dikerjakan. Apabila sisi darat yang sudah tuntas itu tidak segera direalisasikan dengan meneruskan pembangunan sisi udara, maka dia khawatir bangunannya akan rusak karena tidak ada yang memelihara, bahkan miliaran rupiah dana yang sudah dihabiskan untuk membangun fasilitas itu akan sia-sia.

Dia juga mengatakan bahwa rencana Pemprov Kaltim jika tidak ada investor untuk sisi udara adalah, untuk pembangunan apron (tempat parkir pesawat) akan dibiaya APBD, kemudian taxiway (jalan penghubung apron – landasan pacu) dibiayai APBN.

“Ini berarti tinggal landasan pacu yang belum. Biar BUMN saja yang mengerjakan agar segera bisa dimanfaatkan, kemudian Bandara Temindung akan segera pindah ke BSB,” ujarnya.

Selama ini, Samarinda masih mengandalkan Bandara Temindung yang sebenarnya sudah tidak layak untuk penerbangan. Ketidaklayakan itu antara lain bandara yang memiliki landasan pacu 1.05 meter itu sering banjir akibat hujan deras, termasuk berada di kawasan padat penduduk karena berada di tengah kota.

Dahlan berencana membangun landasan pacu BSB hingga mencapai 2.250 meter, bahkan jika perlu sampai 2.500 meter.

Apabila landasan pacu sepanjang itu benar-benar terealisasi, maka akan jauh melebihi dari target pembangunan awal yang hanya 1.600 meter. Pembangunan landasan sepanjang 2.500 meter itu agar bisa didarati pesawat jenis boeing 737.(ant/tan)

 

Share
Leave a comment