Mendunianya keindahan Gunung Bromo yang memiliki ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut. Bentuk tubuh Bromo berpagutan antara lembah dan ngarai, dengan kaldera (lautan pasir) seluas 10 kilometer.(ist)
TRANSINDONESIA.CO – Pengunjung yang ingin masuk ke kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dibatasi 500 orang per hari. Pengunjung yang ingin datang di taman nasional pun harus bersabar menunggu giliran. Sebab, kuota pengunjung telah terpenuhi hingga Rabu 28 Mei besok.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) Ayu Dewi Utari mengatakan, wisatawan dan pendaki yang hendak menuju Bromo dan Semeru dalam sepekan ini membludak.
“Seminggu ini bertepatan dengan 2 hari libur nasional. Jumlah pengunjung pun melonjak, tetapi kami memberlakukan kuota sebanyak 500 orang per hari,” kata Ayu dikonfirmasi di Malang, Jawa Timur, Senin 26 Mei kemarin.
Selama sepekan ini kebetulan ada 2 tanggal merah yakni 27 dan 29 Mei. Mayoritas pengunjung mendaftar secara online atau pun via telepon, faximile dan datang langsung ke kantor BB TNBTS. Mereka pun sudah jauh hari mendaftarkan diri.
“Kuota 500 orang per hari ke Gunung Semeru sudah penuh sampai dengan 28 Mei. Kami tidak akan menambah kuota, calon pendaki harus bersabar menunggu giliran,” papar Ayu.
Pembatasan jumlah pendaki dan pengunjung di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru itu bertujuan menjaga kelestarian kawasan. Sebab, tingginya jumlah pengunjung dikhawatirkan bisa merusak kawasan konservasi tersebut.
Selain pembatasan kuota, pengunjung pun dilarang mendaki hingga ke puncak Semeru. Pendaki hanya diizinkan sampai Pos Kalimati berdasarkan rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi yang menyatakan Bromo dan Semeru berstatus Waspada.(lp6/ats)