Bupati Kudus Upayakan Korban Longosr Dapat Pinjaman Bank

jayapura longsorKorban longsor di Kudus diupayakan mendapat pinjaman dari perbankan.(ist)

 

TRANSINDONESIA.CO – Bupati Kudus, Musthofa mengungkapkan korban tanah longsor Korban tanah longsor di Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, diupayakan mendapatkan dana pinjaman dari perbankan dengan bunga ringan.

“Kami sudah mengundang sejumlah lembaga perbankan di Kudus guna mengetahui kemungkinan mereka mau memberikan bantuan pinjaman kredit lunak untuk membeli tanah,” ujarnya, di Kudus, Senin (26/5/2014)

Salah satu lembaga perbankan yang menyatakan kesediaannya, yakni Bank Negara Indonesia.

Hal itu, kata dia, ditempuh lantaran pemkab belum memiliki anggaran untuk membantu korban tanah longsor yang melakukan relokasi mandiri.

Selain itu, lanjut dia, hingga kini juga belum ada bantuan dari APBD Provinsi Jateng, sedangkan dari Pemerintah Pusat sedang diajukan.

Uang yang sudah terkumpul, katanya, bisa dijadikan uang muka, sedangkan kekurangannya bisa diangsur dengan agunan tanah mereka.

Pembangunan rumahnya, kata dia, akan diupayakan lewat program bedah rumah serta mengajukan bantuan ke provinsi serta Kementerian Perumahan Rakyat.

Agar masyarakat bisa mengangsur pinjaman perbankan tersebut, kata dia, akan diupayakan program bantuan dari sejumlah SKPD terkait, seperti kelompok peternakan hewan ternak sehingga bisa menghasilkan dan hasilnya bisa digunakan untuk mengangsur.

Menurut dia, masyarakat memang perlu diberdayakan dan jangan dibiasakan hanya sekadar meminta bantuan untuk menumbuhkan sikap kemandirian.

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, sebanyak 61 keluarga dari Desa Menawan, Kecamatan Gebog, Kudus, menyatakan kesiapannya melakukan relokasi mandiri menyusul didapatkannya tanah untuk relokasi warga yang letaknya di dua lokasi yang tisak jauh dari kantor balai Desa Menawan.

Lokasi pertama, memiliki luas areal 5.851 meter persegi dan satunya 3.885 meter persegi.

Harga beli tanah untuk lahan seluas 5.851 meter persegi mencapai Rp855 juta, sedangkan tanah seluas 2.885 hektare harganya Rp425 juta sehingga totalnya mencapai Rp1,28 miliar.

Sementara uang yang sudah terkumpul dari peserta relokasi saat ini mencapai Rp333,7 juta.

Keluarga korban bencana tanah longsor yang rumahnya rusak parah akibat terjangan tanah longsor pada Januari 2014, saat ini memilih menumpang di rumah familinya di luar Desa Menawan.(ant/ats)

Share