Gubernur Maluku Tekan 5 Daerah Penderita Malaria

malaria

TRANSINDONESIA.CO  – Gubernur Maluku Said Assagaff menegaskan, lima dari 11 kabupaten/kota di Maluku telah bekerja keras untuk menekan angka penderita malaria atau Malaria Annual Parasite Incidence (API) hingga di bawah lima persen per seribu penduduk.

“Dari 11 kabupaten/kota di Maluku, tercatat baru lima daerah yang mampu menekan jumlah penderita penyakit malaria di bawah lima persen per seribu penduduk,” kata Gubernur Said pada peringatan Hari Kesehatan dan Malaria se-dunia yang dipusatkan di Lapangan Merdeka, Kota Ambon, Senin (12/5/2014).

Lima daerah tersebut yakni Kota Tual, Kota ambon, Kabupaten Buru, Buru Selatan dan Maluku Tenggara Barat (MTB), sedangkan enam daerah lain angka pesakitan malaria masih tergolong tinggi.

Gubernur menegaskan, Maluku sebagai salah satu daerah endemis malaria, angka pesakitannya masih tergolong tinggi diantaranya pada tahun 2010 mencapai 10,37 persen per seribu penduduk, dan mengalami penurunan menjadi 8,25 persen per seribu penduduk di tahun 2013.

Kendati mengalami penurunan tetapi angka tersebut masih jauh dari tahapan eliminasi malaria yang dipersyaratkan yakni kurang dari satu persen per seribu penduduk.

“Karena itu isu atau masalah kesehatan, kesejahteraan dan sosial kemasyarakatan harus menjadi masalah untuk ditangani bersama oleh seluruh komponen masyarakat,” katanya.

Pada peringatan yang dihadiri Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti, Gubernur Said menegaskan, diperlukan kerja sama dan kerja keras para Bupati-Wali Kota se-Maluku untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di daerah masing-masing, terutama wilayah endemis malarianya masih tinggi.

“Bupati/Wali Kota perlu mensinkronkan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian penularan malaria, sehingga target menurunkan angka pesakitan malaria yang dipersyaratkan dapat terpenuhi dalam satu hingga dua tahun mendatang,” katanya.

Gubernur Said berharap dalam satu hingga dua tahun mendatang sudah ada kabupaten/kota di Maluku yang memenuhi syarat dan dinyatakan bebas penyakit malaria.

Dia memandang peringatan Hari Kesehatan dan malaria Se-Dunia yang dipusatkan di Ambon menjadi momentum untuk menyelaraskan komitmen bersama untuk membebaskan Maluku dari berbagai penyakit endemis, sekaligus meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di daerah tersebut.(ant/kum)

 

Share