Nilai Ekspor Sumut Naik Tipis

1500 Ton Karet Sumut Terancam Gagal Diekspor Karet merupakan salahsatu komoditas utama.(dok)

 

 

TRANSINDONESIA.CO,  Medan – Nilai ekspor Sumatera Utara (Sumut) pada Januari hingga Maret 2014 naik 0,52% menjadi US$1,188 miliar dengan volume ekspor 1,232 juta ton. Ekspor naik tipis dibandingkan periode sama tahun 2013 sebesar US$1,182 miliar dengan volume 1,302 juta ton.

Berdasarkan Surat Keterangan Asal (SKA) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumut pada Januari hingga Maret 2014, sejumlah komoditas utama, seperti minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) hanya naik 0,2% menjadi USD803,711 juta dengan volume 1.077.767 ton.

Pada periode sama tahun 2013 nilainya USD802,072 juta dengan volume 1.158.781 ton. Komoditas utama lain yang juga mengalami penurunan di antaranya, ekspor karet turun 19,9% menjadi USD138,527 juta dengan volume 63,800 juta ton (yoy) dari sebelumnya USD173,059 juta dengan volume 59,758 juta.

Kemudian kopi arabika turun 7,68% menjadi USD1,754 juta dengan volume 14,045 juta ton (yoy) dari USD64,975 juta dengan nilai 13,181 juta ton di triwulan I 2013. Selanjutnya ekspor biji cokelat (kakao) juga turun 49,6% menjadi USD11.652 juta dengan volume 2,794 juta ton. Pada periode sama tahun 2013 nilai ekspor sekitar USD23,148 juta dengan volume ekspor 8,081 juta ton.

“Secara umum realisasi ekspor hasil pertanian dan pertambangan daerah ini menurun,” ujar Kepala Seksi Ekspor Hasil Pertanian dan Pertambangan Subdinas Perdagangan Luar Negeri Disperindag Sumut Fitra Kurnia, di Medan, Sumatera Utara, Rabu (16/4/2014).

Menurutnya, kondisi nilai ekspor Sumut periode ini karena kondisi negara-negara tujuan ekspor produk-produk masih belum terlepas dari krisis ekonomi. Bahkan sebagian besar ekspor komoditas memang mengalami penurunan.

“Walaupun ada pertumbuhan ekspor Sumut periode Januari hingga Maret 2014. Ini yang membuat ekspor Sumut naik 0,52% dari periode sama tahun sebelumnya,” ujarnya.

Komoditas itu, yakni teh hitam mengalami peningkatan 86,04% menjadi US$1,566 juta. Kemudian rempah-rempah naik 110,6% menjadi US$5,182 juta dan hasil laut udang naik 164,5% menjadi USD$3,034 juta.

“Tentu kenaikan nilai ekspor sejumlah komoditas merupakan prestasi yang menggembirakan. Kita harapkan kinerja ekspor di akhir tahun semakin membaik,” ujarnya.

Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut Laksamana Adyaksa mengatakan, pertumbuhan ekspor Sumut memang bakal mengalami perlambatan karena belum membaiknya harga komoditas itu sendiri meski  kondisi saat ini sudah lebih baik jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

“Meski harga masih rendah, tapi sudah lebih tinggi. Permintaan komoditas tetap bagus. Karena itu, pengusaha masih optimistis dengan nilai ekspor Sumut meski perekonomian belum mengalami peningkatan,” ungkapnya.(don/surya)

Share
Leave a comment