TRANSINDONESIA.CO – Empat calon tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Nusa Tenggara Timur (NTT) dibunuh saat berada di atas Kapal Motor (KM) Ayu yang berlayar menuju Denpasar Bali.
Demikian disampaikan, Kristian Timo, kakak salah satu korban asal Timor Tengah Selatan (TTS), kepada Suara Pembaruan di Bandara El Tari Kupang, Rabu (30/4/2014) dini hari.
Kristian berada Bandara El Tari untuk menjemput jenazah Agustinus Timo dan istri serta anaknya yang masih berada di Rumah Sakit di Denpasar, Bali.
Kristian meminta agar jenazah calon TKI tersebut dapat dipulangkan ke kampung halaman di Desa Niti, Kecamatan Kokbaun, Kabupaten TTS, NTT.
Kristian tidak mengetahui secara pasti jumlah TKI dan TKW yang hendak bekerja di kebun kelapa sawit itu. “Semua TKI itu direkrut oleh sebuah perusahaan dan diantar seorang perempuan yang bersama korban di kapal itu,” katanya.
Istri korban Yuliana Manu juga terkena tikaman dari pelaku yang biasa disapa Boy Leo. Pelaku sendiri babak belur karena dihajar para penumpang yang berada di dek lima KM Ayu.
Menurut informasi yang diterima dari Denpasar, korban meninggal akibat terkena tusukan pisau ada empat orang. Sementara pelaku sendiri masih dirawat dirumah sakit Denpasar Bali dalam keadaan kritis belum sadarkan diri.
Pihak kepolisian sendiri masih melakukan pemeriksaan untuk mengetahui motif pembunuhan itu. Kakak korban meminta bantuan pemerintah daerah berkoordinasi dengan Pemda Bali agar empat kenazah korban pembunuhan itu dapat dipulangkan ke NTT.
“Kami meminta agar pihak perusahaan perekrut tenaga kerja harus bertanggung jawab terhadap kasus pembunuhan tersebut. Kami minta polisi juga memeriksa pihak perusahaan perekrut tenaga kerja itu,” ujar Kristian.(sp/sun)